Table of Contents
Articles
Dari padang gurun hingga ke belantara posmodernisme: Refleksi perjalanan spiritualitas gereja
Fredy Simanjuntak, Linus Baito, Welko Henro Marpaung
|
1-13
|
Pembelajaran jarak jauh yang pedagogis-spiritual: Sebuah tawaran model pembelajaran ramah anak di tengah pandemi Covid-19
Novy Amelia Elisabeth Sine
|
14-30
|
Pendidikan yang membebaskan: Sadar akan pluralitas dalam pendidikan Kristiani di era posmodern
Frans Pantan
|
31-41
|
Partisipasi aktif dalam ibadah online sebagai tanda persekutuan
Binsar Jonathan Pakpahan
|
42-57
|
Nilai pendidikan Kristiani ??Sterimalah satu akan yang lain? dalam bingkai moderasi beragama
Rinto Hasiholan Hutapea
|
58-67
|
Klarifikasi nilai dan pencegahan radikalisme dalam dunia pendidikan (sekolah menengah) di Indonesia
Justitia Vox Dei Hattu
|
68-81
|
Kombongan Masallo' sebagai pemaknaan hakikat gereja dalam konteks bergereja Toraja
Abraham Sere Tanggulungan
|
82-93
|
Fostering fraternity in humanity: the Church??"s efforts to bring compassion within the framework of religious moderation
Dorlan Naibaho, Sandy Ariawan, Simion Diparuma Harianja, Jungjungan Simorangkir, Maringan Sinambela
|
94-104
|
Pedagogi filoeirene: Ajakan untuk mencintai perdamaian dalam kemajemukan
Samel Sopakua, Johanes Waldes Hasugian
|
105-113
|
Mengembangkan moderasi beragama di kalangan generasi milenial melalui perspektif Perjanjian Baru
Ezra Tari
|
114-123
|
Berteologi secara moderat dalam konteks kebhinekaan
Marianus Patora
|
124-133
|
Partisipasi pemimpin umat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19
Telhalia Telhalia, Desi Natalia
|
134-146
|
Spiritualitas egaliter mengantisipasi eksklusivitas budaya di lingkungan gereja pada wilayah Sumba Timur: Refleksi teologis Filipi 2:1-8
Joni Manumpak Parulian Gultom, Pramini Pramini, Martina Novalina
|
147-162
|
Rereading qahal as Deuteronomist history works: Literal and ideological criticism approach
Pieter Anggiat Napitupulu, Agus Santoso, Bobby Kurnia Putrawan
|
163-174
|
Perwujudan kebahagiaan dalam relasi interpersonal: Implementasi etika Kerajaan Allah berdasarkan Matius 5:3-9
Mikha Agus Widiyanto, Armin Sukri
|
175-193
|
Kristologi disabilitas di kalangan brother and sister living with HIV-AIDS (BROSLIH)
Andre Brian Sarese
|
194-204
|
Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pelajaran Pendidikan Agama Kristen di masa pandemi melalui pemanfaatan discovery learning
Priskila Issak Benyamin, Awaluddin Tjalla, Novia Suhendra, Johni Hardori
|
205-214
|
Flexing in the lens of Christian education: Children's failure to stem the negative influence of the era of disruption or neglect of parents instilling early childhood character
Ronny Simatupang, Tiur Imeldawati, Sandy Ariawan, Maria Widiastuti
|
215-224
|
Teologi perempuan dan pengimajinasian ulang komunitas inklusif di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)
Ira Desiawanti Mangililo
|
225-242
|
Ucapan Yesus tentang ??Sberbahagialah? dalam Matius 5:1-12 sebagai spirit moderasi beragama
Fereddy Siagian
|
243-251
|
Roh Kudus dan kehidupan sosial politik: Sebuah tawaran peranan Roh Kudus dalam tanggung jawab sosial politik Gereja
Asigor Parongna Sitanggang
|
252-259
|
Dari mata turun ke hati: Mengembangkan sikap menghargai perbedaan dalam bingkai moderasi beragama
Rogate Artaida Tiarasi Gultom
|
260-268
|
Merefleksikan ibadah nabi-nabi abad delapan dalam ibadah new normal
Tirta Susila
|
269-282
|
Mewujudkan sila "Persatuan Indonesia" melalui gerakan ekumenis gereja
Sri Wahyuni, Wahyu Prima Adithia, Yonatan Alex Arifianto
|
283-290
|
Rekonstruksi pendidikan kristiani holistik pada era digital melalui warisan nilai sistem pendidikan "anak piara" di Minahasa
Meily Meiny Wagiu, Jeane Marie Tulung, Denni Handris Roni Pinontoan, Subaedah Luma
|
291-302
|