KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan Pendidikan Agama Kristen dengan nomor ISSN: 2614-3135 (online), ISSN: 2615-739X (print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa Jakarta. dengan lingkup kajian penelitian adalah:
- Teologi Sistematika-Konstruktif
- Teologi Biblikal-Kontekstual
- Teologi Sosial dan Publik
- Teologi Digital dan Internet of Things
- Teologi dan Religiositas
- Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Gereja
- Etika Kontemporer
- Misiologi Konstruktif
- Pendidikan Kristiani
- Gereja dan Masyarakat
KURIOS telah terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, dengan SK No. 36/E/KPT/2019, pada peringkat Sinta 2.
KURIOS menerima artikel dari dosen dan para praktisi teologi yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer yang ahli di bidangnya melalui proses double blind-review.
KURIOS terbit dua kali dalam satu tahun, April dan Oktober, serta telah diindeks pada:

Announcements
Pembatasan Submit Naskah |
|
Oleh karena persiapan menghadapi rekareditasi dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan hasil akreditasi, serta banyaknya naskah yang masih harus diperiksa, maka untuk sementara submit naskah kami tutup dulu. Demikian informasi dari Tim Editorial, harap dimaklumi. Terima kasih. | |
Posted: 2022-04-05 | |
More Announcements... |
Vol 8, No 1: April 2022
Table of Contents
Articles
Dari padang gurun hingga ke belantara posmodernisme: Refleksi perjalanan spiritualitas gereja
Fredy Simanjuntak, Linus Baito, Welko Henro Marpaung
|
1-13
|
Pembelajaran jarak jauh yang pedagogis-spiritual: Sebuah tawaran model pembelajaran ramah anak di tengah pandemi Covid-19
Novy Amelia Elisabeth Sine
|
14-30
|
Pendidikan yang membebaskan: Sadar akan pluralitas dalam pendidikan Kristiani di era posmodern
Frans Pantan
|
31-41
|
Partisipasi aktif dalam ibadah online sebagai tanda persekutuan
Binsar Jonathan Pakpahan
|
42-57
|
Nilai pendidikan Kristiani “terimalah satu akan yang lain” dalam bingkai moderasi beragama
Rinto Hasiholan Hutapea
|
58-67
|
Klarifikasi nilai dan pencegahan radikalisme dalam dunia pendidikan (sekolah menengah) di Indonesia
Justitia Vox Dei Hattu
|
68-81
|
Kombongan Masallo' sebagai pemaknaan hakikat gereja dalam konteks bergereja Toraja
Abraham Sere Tanggulungan
|
82-93
|
Fostering fraternity in humanity: the Church’s efforts to bring compassion within the framework of religious moderation
Dorlan Naibaho, Sandy Ariawan, Simion Diparuma Harianja, Jungjungan Simorangkir, Maringan Sinambela
|
94-104
|
Pedagogi filoeirene: Ajakan untuk mencintai perdamaian dalam kemajemukan
Samel Sopakua, Johanes Waldes Hasugian
|
105-113
|
Mengembangkan moderasi beragama di kalangan generasi milenial melalui perspektif Perjanjian Baru
Ezra Tari
|
114-123
|
Berteologi secara moderat dalam konteks kebhinekaan
Marianus Patora
|
124-133
|
Partisipasi pemimpin umat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19
Telhalia Telhalia, Desi Natalia
|
134-146
|
Spiritualitas egaliter mengantisipasi eksklusivitas budaya di lingkungan gereja pada wilayah Sumba Timur: Refleksi teologis Filipi 2:1-8
Joni Manumpak Parulian Gultom, Pramini Pramini, Martina Novalina
|
147-162
|
Rereading qahal as Deuteronomist history works: Literal and ideological criticism approach
Pieter Anggiat Napitupulu, Agus Santoso, Bobby Kurnia Putrawan
|
163-174
|
Perwujudan kebahagiaan dalam relasi interpersonal: Implementasi etika Kerajaan Allah berdasarkan Matius 5:3-9
Mikha Agus Widiyanto, Armin Sukri
|
175-193
|
Kristologi disabilitas di kalangan brother and sister living with HIV-AIDS (BROSLIH)
Andre Brian Sarese
|
194-204
|
Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pelajaran Pendidikan Agama Kristen di masa pandemi melalui pemanfaatan discovery learning
Priskila Issak Benyamin, Awaluddin Tjalla, Novia Suhendra, Johni Hardori
|
205-214
|
Flexing in the lens of Christian education: Children's failure to stem the negative influence of the era of disruption or neglect of parents instilling early childhood character
Ronny Simatupang, Tiur Imeldawati, Sandy Ariawan, Maria Widiastuti
|
215-224
|
Teologi perempuan dan pengimajinasian ulang komunitas inklusif di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)
Ira Desiawanti Mangililo
|
225-242
|
Ucapan Yesus tentang “berbahagialah” dalam Matius 5:1-12 sebagai spirit moderasi beragama
Fereddy Siagian
|
243-251
|
Roh Kudus dan kehidupan sosial politik: Sebuah tawaran peranan Roh Kudus dalam tanggung jawab sosial politik Gereja
Asigor Parongna Sitanggang
|
|
Merefleksikan ibadah nabi-nabi abad delapan dalam ibadah new normal
Tirta Susila
|
|
Dari mata turun ke hati: Mengembangkan sikap menghargai perbedaan dalam bingkai moderasi beragama
Rogate Artaida Tiarasi Gultom
|
|