Dari mata turun ke hati: Mengembangkan sikap menghargai perbedaan dalam bingkai moderasi beragama
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v8i1.300Keywords:
judging others, religious moderation, respectiing diversities, menghakimi sesama, menghargai perbedaan, moderasi beragamaAbstract
This article aims to offer a constructive idea about developing an attitude that respects differences, both in terms of theological perspectives and traditions, dogmatic views, church denomination membership, and even religion. The strengthening of religious fundamentalism triggers the occurrence of a religious pattern that is too fanatical and considers its views and groups to be the most correct, so they tend to judge differences using the judgment model. The idea offered is to internalize Jesus' teaching not to judge others excessively through the narrative of Matthew 7:1-5. This research is qualitative-descriptive, with a constructive approach related to the theme of ??Srespect⬝ and ??Snon-judgmental⬝ toward others. In conclusion, the church needs to continue to build fellowships or networks between Christians in different denominations, and between religious communities, and to develop a "non-judgmental" attitude.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menawarkan sebuah gagasan konstruktif tentang mengembangkan sikap yang menghargai perbedaan, baik dalam hal perspektif dan tradisi teologi, pandangan dogmatika, keanggotaan denominasi gereja, bahkan hingga agama. Menguatnya fundamentalisme beragama memicu terjadinya pola beragama yang terlalu fanatik, menganggap pandangan dan kelompoknya yang paling benar, sehingga cenderung menilai perbedaan dengan model penghakiman. Gagasan yang ditawarkan adalah menginternlisasi ajaran Yesus untuk tidak menghakimi orang lain secara berlebihan melalui narasi Matius 7:1-5. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif, dengan pendekatan konstruktif terkait tema ??Smenghargai⬝ dan ??Stidak menghakimi⬝ sesama. Simpulannya, gereja perlu terus membangun persekutuan atau jejaring antarumat Kristen dalam perbedaan denominasi, hingga antarumat beragama, dalam rangka mengembangkan sikap yang ??Stidak menghakimi⬝.
References
Adiprasetya, Joas. ??SDari Tangga Ke Taman: Multiplisitas Pertumbuhan Iman Dan Implikasinya Bagi Karya Pedagogis, Pastoral, Dan Liturgis Gereja.⬝ DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (2020): 127??142.
??????. ??SHospitalitas: Wajah Sosial Gereja Masa Kini.⬝ Situs Komunitas Jemaat GKI Pondok Indah. Last modified 2013. Accessed November 12, 2020. https://gkipi.org/hospitalitas-wajah-sosial-gereja-masa-kini/.
Adiprasetya, Joas, and Nindyo Sasongko. ??SA Compassionate Space-Making: Toward a Trinitarian Theology of Friendship.⬝ Ecumenical Review 71, no. 1??2 (2019): 21??31.
Akhmadi, Agus. ??SModerasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia (Religious Moderation in Indonesia??"s Diversity).⬝ Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019): 45??55.
Anjaya, Carolina Etnasari, and Yonatan Alex Arifianto. ??SMengembangkan Misi Gereja Dalam Bingkai Moderasi Beragama.⬝ THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 3, no. 1 (2021): 1??10.
Arifianto, Yonatan Alex. ??SMenumbuhkan Sikap Kerukunan Dalam Persepektif Iman Kristen Sebagai Upaya Deradikalisasi.⬝ Khazanah Theologia 3, no. 2 (2021): 93??104.
Caliadi. ??SJangan Terlalu Cepat Menilai Orang Lain.⬝ Last modified 2021. Accessed March 2, 2021. https://kemenag.go.id/read/jangan-terlalu-cepat-menilai-orang-lain.
Faiqah, Nurul, and Toni Pransiska. ??SRadikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai.⬝ Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman 17, no. 1 (2018): 33??60.
France, R. T. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans Publishing Company, 2007.
Junaedi, Edi. ??SInilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag.⬝ Harmoni 18, no. 2 (2019): 182??186.
Lay, Cornelis. ??SKekerasan Atas Nama Agama: Perspektif Politik.⬝ Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 13, no. 1 (2009): 1??19.
McEleney, Neil J. ??SThe Unity and Theme of Matthew 7:1-12.⬝ Catholic Biblical Quarterly 56, no. 3 (1994): 490??500. http://resource.fhchs.edu/login?url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=rfh&AN=ATLA0000888242&site=ehost-live.
Nasrudin, Juhana, and Ahmad Ali Nurdin. ??SPolitik Identitas Dan Representasi Politik (Studi Kasus Pada Pilkada DKI Periode 2018-2022).⬝ Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama 1, no. 1 (2019): 34??47.
Saputro, Agus. ??SAgama Dan Negara : Politik Identitas Menuju Pilpres 2019.⬝ Asketik 2, no. 2 (2018): 111??120.
Sari, Endang. ??SKebangkitan Politik Identitas Islam Pada Arena Pemilihan Gubernur Jakarta.⬝ Kritis: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2, no. 2 (2016): 145??156.
Siahaya, Johannis, Nunuk Rinukti, Ho Lucky Setiawan, Charista Jasmine Siahaya, and Vicky Samuel Sutiono. ??SMenstimulasi Sikap Kerukunan Dalam Jemaat: Sebuah Model Moderasi Beragama Menurut Roma 14: 1-4.⬝ KURIOS:(Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 7, no. 2 (2021).
Sumbulah, Umi. ??SPluralisme Dan Kerukunan Umat Beragama Perspektif Elite Agama Di Kota Malang.⬝ Analisa Journal of Social Science and Religion 22, no. 1 (2015): 1??13.
Triposa, Reni, and Broto Yulianto. ??SKonstrukti Moderasi Beragama Melalui Pembacaan Matius 23: 25-32.⬝ JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO 4, no. 2 (2022): 329??343.
Utami, Winda Wana, and Darmaiza Darmaiza. ??SHate Speech, Agama, Dan Kontestasi Politik Di Indonesia.⬝ Indonesian Journal of Religion and Society 2, no. 2 (2020): 113??128.
Utley, Bob. The First Christian Primer: Matthew. Marshall, Texas: Bible Lessons International, 2010.
Widjaja, Fransiskus Irwan, and Harls Evan R. Siahaan. ??SMisi Dalam Dialog Iman Pada Ruang Virtual: Sebuah Model Reflektif Yohanes 3:1-21.⬝ THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2020): 40??48.
Zebua, Peringatan, Johannes Tarigan, and Fransiskus Irwan Widjaja. ??SDialog Lintas Kelompok Dalam Membangun Harmoni Kehidupan Sebagai Tindakan Misi: Memaknai Ulang Narasi Yohanes 4:1-42.⬝ KURIOS 7, no. 2 (October 31, 2021). https://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/361.