Liturgi sebagai aksi solidaritas terhadap kaum marginal: Sebuah diskursus teologis berbasis pengalaman perempuan di Sumba
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v8i2.575Keywords:
liturgy, marginal people, solidarity, Sumba women, kaum marginal, kawin tangkap, liturgi, perempuan Sumba, solidaritasAbstract
The patriarchal culture of society places women as a marginal group. In Sumba, women who are victims of marriage by abduction experience injustice and oppression. The purpose of this paper is to examine the experiences of women victims of marriage by abduction and to show that the liturgy can symbolize the church's alignment to defend marginal groups in society. The data collection and analysis phase was carried out using descriptive-qualitative methods. The perspective of feminist liturgical theology is the lens used to highlight the experiences of women who are victims of intermarriage. This study finds that the church can show compassion and solidarity towards the marginalized, among others, through liturgical actions.
Abstrak
Kultur masyarakat patriarkal menempatkan perempuan sebagai kelompok marginal. Di Sumba, perempuan korban kawin tangkap mengalami ketidakadilan dan penindasan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengkaji pengalaman perempuan korban kawin tangkap dan menunjukkan bahwa liturgi dapat menjadi simbol keberpihakan gereja untuk membela kelompok marginal dalam masyarakat. Pengumpulan data dan tahap analisis ditempuh dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Perspektif teologi liturgi feminis merupakan lensa yang digunakan dalam rangka menyoroti pengalaman perempuan yang menjadi korban kawin tangkap . Studi ini menemukan bahwa gereja dapat menunjukkan sikap belarasa dan solidaritas terhadap kaum marginal antara lain melalui aksi liturgikal
References
Asmara, Alexander Hendra Dwi. ??SGereja sebagai Shelter: Gerakan Shelter COVID-19 sebagai Model Katekese untuk Solidaritas di Masa Pandemi,⬝ Indonesian Journal of Theology 10, no. 1 (Juli 2022): 136-156.
Cilliers, J. H. ??SFides Quaerens Corporalitatem: Perspectives on Liturgical Embodiment.⬝ Verbum et Ecclesia 30, no. 1 (2009): 50-64.
Duck, Ruth C. Worship for The Whole People of God: Vital Worship for The 21st Century. First edition. Louisville: Westminster John Knox Press, 2013.
Grosz, Edward M. Ed. Liturgy and Sosial Justice. Collegeville, Minnesota: The Liturgical Press, 1989.
http://www.trinitypresbyterianharrisonburg.org/uploads/6/0/0/5/60055615/769-for_everyone_born.pdf. (diakses 3 Maret 2022).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. ??SMarginal.⬝ http://kbbi.web.id/marginal (diakses 1 Februari 2022).
Kapita, Oe. H. Masyarakat Sumba dan Adat Istiadatnya. Waingapu: Panitia Penerbit Naskah-naskah Kebudayaan Daerah Sumba, Dewan Penatalayanan Gereja Krisen Sumba, 1976.
Lolo, Irene Umbu. ??SDari Liturgi Baptisan Menuju Liturgi Kehidupan.⬝ Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 6, no. 2: (2020): 216-237.
Natar, Asnath Niwa. ??SKekerasan Terhadap Perempuan dalam Tradisi Perkawinan "Piti Maranggangu" di Sumba.⬝ Dalam Don't Send Me Flower Again: Perempuan dan Kekerasan, Tinjauan Teologi Feminis, Peny. Asnath Niwa Natar 1-39. Yogyakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia dan PERUATI DIY Yogyakarta, 2013.
Perlman, Janice. Favela Four Decades of Living on The Edge in Rio De Janeiro. New York: Oxford University Press, 2010.
Procter-Smith, Marjorie. In Her Own Rite: Constructing Feminist Liturgical Tradition. Nashville: Abingdon Press, 1990.
Ruether, Rosemary Radford. Women-church: Theology and Practice of Feminist Liturgical Communities. 1st ed. San Francisco: Harper & Row, 1985.
Senn, Frank C. Introduction to Christian Liturgy. Minneapolis: Fortress Press, 2012.
Taranau, Apprissa. ??SMenggugat Praktik Kawin Tangkap dalam Budaya Perkawinan di Waikabubak, Sumba Barat, NTT.⬝ Dalam Perdamaian dan Keadilan dalam Konteks Indonesia yang Multikultural dan Beragam Tradisi Iman, peny. Yusak B. Setyawan, dkk 203-224. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.
Walton, Janet R. ??SThe Challenge of Feminist Liturgy.⬝ Liturgy 6, 1 (1986): 54-59.
Widyatmadja, Josef P. Yesus & Wong Cilik: Praksis Diakonia Transformatif dan Teologi Rakyat di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.