Resiliensi spiritual menghadapi disruption religious value di masa pandemi Covid-19 pada lembaga keagamaan
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.352Keywords:
Covid-19, disruption, fruit of the Spirit, institution of Bethel, religious value, spiritual resilience, buah Roh, disrupsi, lembaga Bethel, ketahanan spiritual, nilai keagamaanAbstract
The Covid-19 pandemic has not yet provided a clear way of when this problem will end. It is precisely the opposite fact that is obtained, namely the increasing number of its spread. Of course, this can be a problem in cultivating the value of God's Word. The value that departs from the fruit of the Spirit is not well heeded and deeply ingrained. Therefore, a strategy is needed to increase spiritual resilience in order to survive during a pandemic. The methodology used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques is a case study through data triangulation. The results of the study suggest that spiritual resilience can be seen from the intensity of prayer together with groups or families, exemplary through face-to-face worship meetings. There are also symbolic interactions when religious institution activities are carried out online. It creates an understanding of thinking and acting in the meaning of thoughts, understanding about oneself, and their relationship in the middle of social interactions. It is the ultimate goal to mediate and interpret the meaning in the community where the individual lives and socializes.
Abstrak
Pandemi Covid-19 belum memberikan jalan terang kapan akan berakhir. Hal ini dapat menjadi masalah dalam penanaman nilai Firman Tuhan terkait Sembilan buah Roh; menjadi tidak terperhatikan dengan baik dan tertanam pada jemaat. Oleh karenanya, diperlukan strategi dalam meningkatkan ketahanan spiritual agar dapat tetap survive pada masa pandemi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data adalah studi kasus melalui triangulasi data. Hasil penelitian mengemukakan bahwa ketahanan spiritual dapat dilihat dari intensitas doa bersama dengan kelompok atau keluarga, keteladanan melalui pertemuan-pertemuan ibadah secara tatap langsung. Terdapat juga interaksi simbolik ketika kegiatan lembaga keagamaan yang dilaksanakan secara online. Implementasi penanaman nilai firman tuhan menjadi salah satu strategi dalam rangkamembuat suatu pemahaman berpikir, selain itu terdapat juga aktualitas tindakan yang dipikirkan terlebih dahulu, pemahaman mengenai diri dan hubungannya dengan interaksi sosial. Strategi-strategi tersebut bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat dimana individu tersebut menetap dan bersosialisasi.
References
Benyamin, P. I. (2020). Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak pada Masa Pandemi Covid-19. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 3(1), 13??24. https://doi.org/10.47167/kharis.v3i1.43
Benyamin, P. I., Sinaga, U. P., & Gracia, F. Y. (2021). Penggunaan ??SPlatform⬝ Digital pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Era Disrupsi. REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 6(1), 60??68.
Boiliu, F. M., & Polii, M. (2020). Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga di Era Digital terhadap Pembentukan Spiritualitas dan Moralitas Anak. IMANUEL Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(2), 83??102. https://doi.org/10.46305/im.v1i2.18
Budijanto, B. (2018). Buku Dinamika Spiritualitas Generasi Muda Kristen Indonesia. Bilangan Research Center.
Hamid, A., Fitriani, A., Pendidikan, S., Dalam, S., Globalisasi, D., Masyarakat, P., Kunci, K., Spritual, P., Hamid, A., & Fitriani, A. (2019). Strategi pendidikan spiritual dalam mengantisipasi dampak globalisasi pada masyarakat (. 1, 55??65.
Harkness, A. G. (2013). Exploring the Interface between Christian Faith and Education: An Annotated List of Current Journals. Journal of Education and Christian Belief, 17(1), 99??114. https://doi.org/https://doi.org/10.1177%2F205699711301700107
Minggus Dilla. (2015). MAKNA BUAH ROH DALAM GALATIA 5:22-23. Manna Rafflesia, 1(2), 158??166.
Minton, E. A. (2020). Religiosity ??" s influence on stability-seeking consumption during times of great uncertainty : the case of the coronavirus pandemic.
Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. H. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif (7th ed.). Gadjah Mada University Press.
Pakpahan, G. K. R. (2020). Analysis of Worring among Lecturers of Indonesian Bethel Theology on Covid-19. Medico-Legal Update, 20(4), 1330??1337. https://doi.org/10.37506/mlu.v20i4.2014
Parker, L. (2014). Religious Education for Peaceful Coexistence in Indonesia? South East Asia Research, 487??504. https://doi.org/https://doi.org/10.5367/sear.2014.0231
Salman, I., Benyamin, P., & Wartoni, W. (2021). Monitoring Model and Evaluation of ICT Utilization in The New Normal Era in Distance Learning in Madrasah. INCRE, January, 1??8. https://doi.org/10.4108/eai.11-11-2020.2308302
Schwartz, H., & Jacobs, J. (1979). Qualitative Sociology: A Method to The Madness. Free Press.
Siregar, N. S. S. (2016). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2), 100??110. https://doi.org/10.31289/perspektif.v1i2.86