Reformasi dan keesaan gereja: Makna peristiwa 31 Oktober bagi Gereja Protestan dan Katolik masa kini

Authors

  • Agustinus M. L. Batlajery Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Maluku

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.326

Keywords:

Chatolic, church, Marthin Lurther, Protestant, reformation, gereja, Katolik, Protestan, reformasi

Abstract

It has been well known that the sixteenth-century reformation of the church began on October 31st, 1517 when Martin Luther put 95 theses at the gate of Wittenburg church. That is the beginning of reformation but also starting point of church separation and split. While on October 31th 1999 the Lutheran representative and the Catholic leader signed what is called the Joint Declaration on the Doctrine of Justification in which the Protestants and the Catholics show their common understanding of the doctrine of justification. This event could be seen as an indication that unity among two churches is a possibility. So the first October 31st refers to reformation and separation but the second October 31st refers to unity. This article wants to analyze the meaning of these two events for the Protestants and Catholics nowadays. Both churches can learn much from these important events for their present and future relationship. By analyzing the meaning of the valuable historical event we can say that the way to come close to each other and to become one church in the future is open.

Abstrak

Sebagaimana diketahui bersama bahwa reformasi gereja abad ke-16 dimulai pada 31 Oktober 1517, ketika Martin Luther memasang 95 dalil di pintu gerbang gereja di Wittenburg. Itulah permulaan reformasi sekaligus titik awal perpecahan gereja. Sementara pada 31 Oktober 1999 perwakilan dari gereja Lutheran dan pemimpin gereja Katolik menandatangani apa yang disebut Dekla-rasi Bersama Doktrin tentang Pembenaran, yang di dalamnya gereja Protestan dan Katolik memperlihatkan kesepahaman tentang ajaran pembenaran. Peristi-wa tersebut dapat dilihat sebagai petunjuk bahwa kesatuan antara kedua gereja adalah sebuah kemungkinan. Maka 31 Oktober 1517 merupakan tanggal refor-masi sekaligus perpecahan, sedangkan 31 Oktober 1999 merupakan tanggal per-damaian atau keesaan. Artikel ini hendak menganalisis makna kedua peristiwa tersebut bagi gereja Protestan dan Katolik masa kini. Kedua gereja dapat belajar banyak dari kedua peristiwa yang penting ini bagi relasi mereka masa kini dan mendatang. Melalui analisis terhadap peristiwa sejarah yang bernilai ini kita dapat mengatakan bahwa jalan kepada kedekatan satu sama lain serta keesaan keduanya telah terbuka.

References

Adiprasetya Joas, ??SArah Baru Eklesiologi Masa Kini⬝ dalam Yusak Soleman, (Ed.), Menggereja Secara Baru Di Indonesia. Jakarta: PERSETIA, 2015.

Aritonang Jan Sihar, Garis Besar Sejarah Reformasi. Bandung: Jurnal Info Media, 2007.

Aritonang Jan S., Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.

Berkhof H. & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.

den End Th. Van, Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia 1982.

den End Th. van, 95 Dalil Martin Luther. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

de Jonge Christiaan, Menuju Keesaan Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990.

Drewes B.F &. Julianus Mojau, Apa Itu Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.

Fries Heinrich dan Karl Rahner, Einigung der Kirchen. Freiburg: Heider, 1985.

Harahap Ramli SN, Deklarasi Bersama Tentang Ajaran Pembenaran Oleh Iman. Yogyakarta: Kanisius, 2015.

Ismail Andar, Selamat Berkiprah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.

Ismail Andar, Selamat Membarui. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

Kirchberger Georg, ??SBolehkah Gereja-Gereja Kristen Tetap Terpisah?⬝ dalam Jurnal Ledalero Vol.15 No.2 Desember 2016, 190-215.

Krisyanto Eddy OFM (Peny.), Musa Jerman. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

Lane Tony, Runtul Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990).

McGrath Alister, Sejarah Pemikiran Reformasi (terj.) (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997);

Norwich John Juliua, The Popes A History (London: Chatto & Windus, 2011), 241, 248.

Tanner Norman P., Konsili-Konsili Gereja Sebuah Sejarah Singkat. Yogyakarta: Kanisius, 2003.

PGI, Dokumen Keesaan Gereja 2019-2024. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.

http://wcrc.ch/id/gc2017/informasi-tentang-sidang-raya; diakses tanggal 18 November 2019.

https://tirto.id/500-tahun-setelah-martin-luther-mengkritik-gereja-czj9; diakses tanggal 18 November 2019

Downloads

Published

2021-11-25

How to Cite

Batlajery, Agustinus M. L. 2021. “Reformasi Dan Keesaan Gereja: Makna Peristiwa 31 Oktober Bagi Gereja Protestan Dan Katolik Masa Kini”. KURIOS 7 (2):352-63. https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.326.