Kerapuhan pada kayu salib: Sebuah refleksi spiritualitas pelayanan terhadap kaum disabilitas di Gereja Toraja
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v9i3.847Keywords:
disabled people; fragility of Christ; spirituality of service; Toraja church services for disabled; kaum disabilitas; kerapuhan Kristus; pelayanan disabilitas gereja Toraja; spiritualitas pelayananAbstract
This article is backgrounded by concern for groups of people with disabilities who sometimes do not receive optimal services in the church. This situation makes them seem marginalized from other congregation members, while church services greatly influence the quality of the congregation's faith growth, including people with disabilities. This article aims to show the theological construction of spirituality serving people with disabilities through the narrative of fragility on the cross. The method used is interpretive descriptive analysis, based on a literature study regarding the narrative of the cross of Christ from various references and observations in several Toraja churches related to services for people with disabilities. The narrative of the cross shows that Christ's humanity was unable to escape suffering until death. The appreciation of the cross, which shows Christ's disability, is an expression of the fragility that He embraced in love so that through it, the spirituality of serving people with disabilities can be built and developed.
Abstrak
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kelompok penyandang disabilitas yang kadangkala tidak mendapatkan pelayanan secara maksimal di gereja. Situasi tersebut membuat mereka seolah tersisihkan dari anggota jemaat yang lain, sementara pelayanan gereja sangat memengaruhi kualitas pertumbuhan iman jemaat, termasuk kaum disabilitas. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan konstruksi teologis tentang spiritualitas melayani kaum disabilitas melalui narasi kerapuhan pada kayu salib. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif interpretatif, berbasis pada kajian literatur tentang narasi salib Kristus dari beragam referensi dan observasi pada beberapa Geraja Toraja terkait pelayanan terhadap penyandang disabilitas. Narasi kayu salib memperlihatkan kemanusiaan Kristus tidak mampu melepaskan diri dari penderitaan hingga kematian. Penghayatan pada kayu salib yang memperlihatkan ketidakmampuan Kristus merupakan ekspresi kerapuhan yang direngkuh-Nya dalam cinta, sehingga melaluinya spiritualitas melayani kaum disabilitas dapat dibangun dan dikembangkan.
References
Darius and Filia A. Kasinda. “Solidaritas Yesus Terhadap Disabilitas Dan Implikasinya Bagi Gereja Sebagai Komunitas Iman.” Sanctum Domini: Jurnal Teologi 12, no. 1 (2022): 35–48.
Eiesland, Nancy L. The Disabled God: Toward a Liberatory Theology of Disability. Nashville: Abingdon Press, 1994.
Harisantoso, Imanuel Teguh. “Persepsi Jemaat Tentang Kaum Disabilitas Dan Akses Mereka Ke Dalam Pelayanan Gereja.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 4, no. 1 (2022): 58–81.
Heward-Mills, Dag. Apa Artinya Menjadi Seorang Gembala. Parchment House, 2015.
Karnawati. “Pemahaman Dan Kontribusi Gereja Terhadap Hak Penyandang Disabilitas.” Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia & Indonesian Conference On Religion and Peace (ICRP) "Agama Politik Identitas & Keberpihakan Agama (n.d.): 121–136.
Komnas HAM. Marjinalisasi Hak Politik Penyandang Disabilitas. Jakarta: Komnas HAM, 2011.
Lawata, Rosalina S. Disabilitas Sebagai Ruang Berteologi: Sebuah Sketsa Membangun Teologi Disabilitas Dalam Konteks GPIB. Yogyakarta: Kanisius, 2021.
Marbun, Purim. Pembinaan Jemaat. Yogyakarta: ANDI, 2015.
Nainggolan, Dina Maria. “Finding God Within People With Intellectual Disability.” Gema Teologi 7, no. 2 (2022): 149–162.
Perangin-angin, Jepri Alexander. “Kristologi Disabilitas Sebagai Upaya Menuju Keramahan Atas Kaum Disabilitas: Tafsir Yohanes 20:24-28 Dengan Pendekatan Disabilitas.” Marturia 4, no. 1 (2022): 96–208.
PGWT. “Unit Kerja PWGT: Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM) Toraja.” Pengurus Pusat PWGT.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya. Grasindo, 2010.
Santoso, Meilanny B. & Nurliana C. Apsari. “Pergeseran Paradigma Dalam Disabilitas.” Journal of International Studies 2, no. 1 (2017): 167.
Sinulingga, Isabella Novsima. “Keindahan Dalam Disabilitas: Sebuah Konstruksi Teologi Disabilitas Intelektual.” Indonesian Jurnal of Theology 3, no. 1 (2015): 35–60.
Sitorus, Novita Grace. “Dari ‘Ableist’ Menuju ‘Dis-Ableist’ Membangun Gereja Yang Inklusiv Bagi Penyandang Disabilitas.” Jurnal Teologi Cultivation 7, no. 1 (2023): 31–45.
Toraja, Badan Pekerja Sinode Gereja. Tata Gereja Toraja. Rantepao: Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, 2022.
Tuhuteru, Ismetyati N. “Membangun Eklesiologi Gereja Protestan Maluku Yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas.” Universitas Kristen Duta Wacana, 2021.
Yong, Amos. Theology and Down-Syndrome: Reimagining Disability in Late Modernity. Waco, Texas: Baylor University Press, 2007.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.