Digital-based family pastoral: Sebuah tawaran model pastoral dalam merespons fenomena pemurtadan di era disrupsi digital

Abstract

Perkembangan pengetahuan di akhir zaman khususnya teknologi digital tidak dapat dibatasi. Era disrupsi digital mempengaruhi secara berantai seluruh pola hidup manusia termasuk kehidupan beragama. Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 di Indonesia menjadi stimulasi penggunaan teknologi media sosial dalam beribadah. Pola beribadah yang berbasis pada teknologi internet merupakan hal yang nature bagi generasi Z, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan adaptasi. Kemajuan teknologi digital yang telah memberikan akses informasi pada skala yang sangat besar telah berdampak terhadap dinamika beragama hingga level yang mengkhawatirkan, yakni terjadinya kemurtadan. Penelitian mengajukan tesis, bahwa tanggung jawab kehidupan rohani tidak hanya ada pada pendeta sebagai gembala, namun juga menjadi tugas kepala keluarga, yang secara hakiki merupakan penjaga jiwa bagi keluarganya. Tujuan penelitian adalah menawarkan sebuah konsep penggembalaan oleh kepala keluarga sebagai model penggembalaan yang memitigasi pemurtadan di era disrupsi digital. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis literatur penelitian ini menunjukkan bahwa kepala keluarga harus memungsikan dirinya sebagai gembala dalam memperkuat fondasi iman Kristen anggotanya. Simpulannya, penggembalaan oleh kepala keluarga merupakan sinergitas penggembalaan umat yang mampu memberikan mitigasi pemurtadan di era disrupsi digital