Fungsi pendampingan pastoral pada ritual kematian: Sebuah perspektif sosiologis-teologis pada budaya suku Dayak Ngaju

Authors

  • Rina Teriasi Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v9i1.675

Keywords:

Dayak Ngaju, death ritual, pastoral care, spiritual relief, tantulak ambun rutas matei, kelegaan spiritual, pendampingan pastoral, ritaul kematian

Abstract

Losing a family member is integral to human life. Losses due to death are the biggest crisis for humanity. The event of death makes people feel lost and lonely in the depths of this relationship and experience emotional wounds that must be healed. This research aims to describe the meaning of the death ritual of Tantulak Ambun Rutas Matei from the Dayak Ngaju tribe. Using descriptive analysis methods, this research reveals that the ritual symbolically reunites the wife/husband and children of the dead person into life with a new status and role in society, where after the purification process, they are freed from all bad luck or evil influences. as a result of death and are brought back to a normal state of life after the ritual is carried out. This ritual also helps grieving people so that their grieving process goes well. Through good pastoral care, we can help bereaved family members obtain emotional and spiritual relief and complete their grief process well.

 

Abstrak

Kehilangan anggota keluarga merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Kerugian akibat kematian merupakan krisis terbesar bagi umat manusia. Peristiwa kematian membuat orang merasa tersesat dan kesepian dalam kedalaman relasional tersebut, serta mengalami luka emosional yang harus disembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna ritual kematian Tantulak Ambun Rutas Matei dari suku Dayak Ngaju. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, penelitian ini mengungkapkan bahwa ritual tersebut secara simbolis menyatukan kembali istri/suami dan anak dari orang yang mati ke dalam kehidupan dengan status dan peran yang baru di masyarakat, yang setelah proses penyucian, mereka dibebaskan dari segala sial atau pengaruh buruk akibat kematian, dan dibawa kembali ke dalam keadaan kehidupan yang normal setelah ritual dilaksanakan. Ritual ini juga menolong orang berdukacita agar proses dukacitanya berjalan dengan baik. Melalui pendampingan pastoral yang baik, menolong anggota keluarga yang berduka untuk memperoleh kelegaan secara emosional dan spiritual, serta dapat menyelesaikan proses dukacitanya dengan baik pula

References

Adriansyah, Muhammad Ali, Zunea Farizka Azyzah Harro Uasni, Gigih Permadi Pulunggono, Rani Gemelly Uswatun Hasannah, and Nurlita Adha Apriliani. “Kwangkai: Menguak Makna Ritual Puncak Adat Kematian Suku Dayak Benuaq Kalimantan Timur Ditinjau Dalam Perspektif Psikologi Teori Tindakan Beralasan.†Psikostudia: Jurnal Psikologi 6, no. 2 (2017).

Beek, Aart Van. Pendampingan Pastoral. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2017.

Durkheim, Emile. Sejarah Agama: The Elementary Forms of the Religius Life. Yogyakarta: IRCiso, 2006.

Hunt, Gladys. Pandangan Kristen Tentang Kematian. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.

Jackson, Edgar D. Understanding Grief. New York: Basic Books, 1957.

Krisetya, Mesach. Diktat Teologi Pastoral. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2006.

Kubler-Ross, Elisabeth. On Death and Dying. New York: Macmillen Publishing co, 1969.

Nasution, Ismail. “Analisa Fungsi Ritual Suroan (Ruwatan Kampung) Dalam Adat Jawa Persepektif Psikologi Dakwah Di Kabupaten Asahan.†Al-Fathonah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman 1, no. 1 (2020).

Niki, Yiwa Landu, and Fibry Jati Nugroho. “Pastoral Kedukaan Di Gereja Kristen Sumba Jemaat Pau-Umbara.†Aletheia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020).

Pranata, and Sulandra. “KEARIFAN LOKAL HINDU KAHARINGAN (Pandangan Ketuhanan, Ritual Dan Etika).†Dharma Duta: Jurnal Penerangan Agama Hindu 9, no. 1 (2021).

Simanullang, Roster. “Ritus Tondi Dan Kematian Menurut Batak Toba Serta Upaya Pembatinan Iman Kristen (Suatu Pendekatan Teologi Pastoral).†VOICE OF HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen telah terindeks pada: 3, no. 1 (2020).

Sinaga, Damaiyanti, Azwar Anas Pasaribu, and Samuel Deutschland Sigalingging. “Ritual Batak Manulangi Dalam Budaya Batak Sebagai Pastoral Indigenous Di Huria Kristen Batak Protestan.†Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya 6, no. 2 (2021).

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.

Sullender, R. Scott. Grief and Growth: Pastoral Resources for Emotional Ang Spiritual Growth. New Jersey: Paulist Press, 1985.

Tu’u, Tulus. Dasar-Dasar Konseling Pastoral. Yogyakarta: ANDI, 2007.

Ugang, Hermogenes. Menelusuri Jalur-Jalur Keluhuran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Wiryasaputra, Totok S. Mengapa Berduka: Kreatif Mengelola Perasaan Duka. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Wright, H. Norman. Crisis Counseling, A Practical Guide For Pastors, Counselors and Friends. California: Regal Books, 1993.

Downloads

Published

2023-04-30

How to Cite

Teriasi, Rina. 2023. “Fungsi Pendampingan Pastoral Pada Ritual Kematian: Sebuah Perspektif Sosiologis-Teologis Pada Budaya Suku Dayak Ngaju”. KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 9 (1):184-94. https://doi.org/10.30995/kur.v9i1.675.

Issue

Section

Articles