Pengembangan Kepemimpinan Gereja Masehi Injili di Halmahera melalui Pemaknaan Filosofis Kepemimpinan Gembala
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v6i2.188Keywords:
church leadership management, philosophy of the shepherd leader, leadership model in the church, social church, filosofi kepemimpinan gembala, kepemimpinan di gereja, manajemen kepemimpinan gereja, pengembangan model gereja sosialAbstract
This study aims to find the ideal concept of leadership in church circles and make it relevant to the church process at the Evangelical Christian Church in Halmahera (GMIH). The method used is research or literature review by exploring leadership management concepts, both general in society and specifically in the church. This study found that the success or failure of a leader will indeed be seen from the results of his work. The process influences these results from the beginning of becoming a leader, the lead management process, and its evaluation, both process evaluation and work results. Leadership in the Church is the same way. One thing that needs to be instilled early in church leadership is that the leader-pastor is not God. They are only tools in God's hands because they are also not free from various weaknesses. The church does not adhere to a "cult of church leaders" and, therefore, never makes leaders saints who cannot be criticized or blasphemed. This research concludes that every pastor-leader will continue to learn to improve himself and the leadership system to improve in the future, even in the church, including GMIH. Good traditions in the church should be maintained, and if they are outdated and tend to be destructive, they should be let go willingly.
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep ideal kepemim-pinan di kalangan gereja dan merelevansikannya dalam proses bergereja di Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH). Metode yang digunakan adalah penelitian atau kajian pustaka, dengan menelusuri konsep-konsep manajemen kepemimpinan, baik yang umum di masyarakat maupun secara khusus di gereja. Penelitian ini menemukan bahwa berhasil tidaknya seorang pemimpin memang akan dilihat dari hasil kerjanya. Hasil itu tentu saja dipengaruhi oleh proses sejak awal menjadi pemimpin, proses manajemen kepemimpinan, dan evaluasinya, baik evaluasi proses maupun hasil kerjanya. Kepemimpinana dalam Gereja juga demikian. Satu hal yang perlu ditanamkan sejak dini dalam kepemimpinan gereja, yaitu bahwa pemimpin-gembala bukanlah Tuhan. Mereka hanyalah alat di tangan Tuhan, karena itu tidak lepas dari berbagai kelemahan juga. Di dalam gereja tidak menganut paham “pengkultusan pemimpin gereja†karena itu, jangan sekali-kali menjadikan pemimpin sebagai orang kudus yang tidak boleh dikritik atau dihujat. Penelitian ini menyim-pulkan bahwa setiap pemimpin-gembala akan terus belajar memperbaiki diri dan memperbaiki sistem kepemimpinan agar lebih baik ke depan, begitu pun di gereja, termasuk GMIH. Tradisi-tradisi yang baik di gereja patut dijaga, dan jika sudah ketinggalan zaman dan cenderung merusak, sebaiknya dilepaskan dengan ikhlas.
References
Ambaranie, Nadia Kemala Movanita. “Terduga Teroris Berencana Membuat Pusat Pelatihan Di Halmahera.†Kompas.Com. Jakarta, March 2017.
Djadi, Jermia. “Kepemimpinan Kristen Yang Efektif.†Jurnal Jaffray 7, no. 1 (2009): 16–30.
Djurubasa, Arkipus, and Ricardo F Nanuru. Pemetaan Dan Strategi Pemberdayaan Pengentasan Kemiskinan Pada Jemaat-Jemaat Gereja Masehi Injili Di Halmahera (GMIH) Di Kabupaten Pulau Morotai. Tobelo, LPPM Universitas Halmahera, 2015.
Doaly, Themmy. “Ratusan Izin Tambang Di Maluku Utara Libas Wilayah Adat, Kok Bisa?†Mongabay Indonesia (Situs Berita Lingkungan). Maluku Utara, March 2015.
Elkington, Rob, Darryl Meekins, Jennifer M. Breen, and Suzanne S. Martin. “Leadership as an Enabling Function: Towards a New Paradigm for Local Church Leadership in the 21st Century.†In die Skriflig/In Luce Verbi 49, no. 3 (2015): 1–14.
Ferry, Pigai. “Analisis Ciri Kepemimpinan Hamba Serta Relevansinya Pada Masa Kini Berdasarkan Injil Matius 20: 26-18.†Jurnal Jaffray 13, no. 1 (2013): 176–198.
Franklin K. “Leading in Mission at a Higher Level: How to Become a Reflective Practitioner in Mission Leadership.†Evangelical Missions Quarterly 45, no. 4 (2009): 412–418.
Jason, Lase. “Kepemimpinan Dan Tantangan Pluralisme Sosial.†Jurnal Jaffray 7, no. 1 (2009): 1–15.
Muliana, Hendra Tjipta. “Tantangan Kepemimpinan Masa Kini.†Majalah DIA. Jakarta, 2013.
Nanuru, Ricardo F. “Fungsi Sosial Gereja Menurut Konsep Rasionalitas Komunikatif Jurgen Habermas.†Universitas Gadjah Mada, 2011.
Novi, Christiastuti. “Militer Filipina Kesulitan Merebut Marawi Dari Militan Pro-ISIS.†DetikNews.Com. Manila, June 2017.
Nurgianto, Budhi. “Jumlah Pengidap HIV Di Maluku Utara Mengkhawatirkan.†Tempo.Co. Ternate, 2016. https://nasional.tempo.co/read/807305/jumlah-pengidap-hiv-di-maluku-utara-mengkhawatirkan.
Pearse, Noel J. “Effective Strategic Leadership: Balancing Roles during Church Transitions.†HTS Teologiese Studies / Theological Studies 67, no. 2 (2011): 1–7.
Puasa, Anselmus. “Hidup Menggereja Yang Aneh.†UNIERA 3, no. 1 (2014): 75–94.
Resane, K. Thomas. “Leadership for the Church: The Shepherd Model.†HTS Teologiese Studies / Theological Studies 70, no. 1 (2014): 1–6.