Menelisik praktik perhambaan di kampung Raja Prailiu, Sumba Timur: Sebuah kajian poskolonial dalam upaya memutus rantai perhambaan di era modern

Authors

  • Yusak Budi Setyawan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga https://orcid.org/0000-0003-4212-9040
  • Iston Umbu Kura Lena Fakultas Teologi Prodi Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v11i1.1287

Keywords:

slavery; Maramba and Ata; subaltern theory; social stratification; Sumba; perhambaan; Maramba dan Ata; stratifkasi sosial

Abstract

In this modern era, the practice of slavery in various forms can be found in multiple places in the world, including in Raja Prailiu Village, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. This practice has been carried out by the Maramba (nobles) against the Ata (servants). This causes injustice and discrimination for the Ata people, who even experience violence, both physical and psychological. This research aims to study why this practice continues to be maintained and perpetuated, as well as propose efforts to break the chain of this kind of slavery so as not to cause further social problems, especially for the Ata. This research uses qualitative methods with a postcolonial approach. Data collection techniques included observation, in-depth interviews, and documentation. This research concerns efforts to eliminate various forms of slavery practices in society, especially in Raja Prailiu Village. This research found that this practice continues to occur because, as subalterns, the Ata’s voices are not heard, their experiences are silenced, and there is no "space" for them to speak out. This research concludes that the voices of the Ata as subalterns need to be heard in public spaces.

 

Abstrak

Di era modern seperti sekarang ini, praktik perhambaan dalam berbagai bentuk (tradisional maupun modern) dapat ditemukan di berbagai tempat di dunia, termasuk di Kampung Raja Prailiu, Sumba Timur - Nusa Tenggara Timur. Praktik ini dilakukan oleh para Maramba (kaum bangsawan) terhadap kaum Ata (hamba). Hal ini menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi bagi kaum Ata yang bahkan mengalami kekerasan, baik fisik maupun psikis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian mengapa praktik tersebut terus dipertahankan dan dilestarikan, serta mengusulkan upaya untuk memutus rantai perhambaan semacam ini agar tidak menimbulkan persoalan sosial lanjutan, terutama bagi kaum Ata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan poskolonial. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Urgensi dari penelitian ini adalah untuk menghapus segala bentuk praktik perhambaan di masyarakat, khususnya di Kampung Raja Prailiu. Dengan menggunakan teori subaltern dari Gayatri Spivak ditemukan bawah praktik tersebut terus terjadi karena kaum Ata sebagai subaltern suara mereka tidak terdengar, pengalaman mereka dibungkam dan tidak ada “ruang” bagi mereka untuk bersuara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suara-suara kaum Ata sebagai subaltern perlu diperdengarkan di ruang-ruang publik.

References

Aji, Rizqon Halal Syah. “Stratifikasi Sosial dan Kesadaran Kelas,” Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i Vol. 2 No. 1 (Juni, 2015), 2015.

Arif, Ahmah. “Perjuangan Hamba Menjadi Setara,” https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2019/07/17/perjuangan-hamba-menjadi-setara (diakses pada 06 Des 2024, pukul 14.47).

Ama, Kornelis Kewa. “Nasib Perempuan Sumba dan Pengakuan Komunitas Agama Asli Marapu,” https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/04/21/nasib-perempuan-sumba-dan-pengakuan-komunitas-agama-asli-marapu (diakses pada 06 Des 2024, pukul 17.48), 2022.

Amma, ESR, DY Meyners, HR Udju. “Keberadaan Kasta Dalam Masyarakat Adat di Sumba Timur Dalam Konteks Hak Asasi Manusia,” JIST Vol. 4. No. 6 (Juni, 2023), 5-654. Dapat diakses di: https://jist.publikasiindonesia.id/index.php/jist/article/view/629/1144, 2023.

Barokah, Siti. “An Ethnographic Investigation of Master Slave Relation in Sumba, Indonesia.” Netherlands: Erasmus. Dapat diakses juga melalui http://hdl.handle.net/2105/37349, 2016.

Dharma Kelana Putra, Dharma Putra. “Perubahan Relasi Ata-Maramba Pada Masyarakat Sumba Timur,” Jurnal Jnana Budaya Media Informasi Sejarah, Sosial, dan Budaya Vol. 24 No.2 (Agustus, 2019), 2016.

Echols, John. M. dan Hassan Shadily. Kamus Bahasa Inggris - Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017.

Felle, Jessica Tirza dan Armin Sukri Kana. “Analisis Pandangan Gereja Terhadap Praktik Perbudakan Dalam Tradisi Suku Sumba,” Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, Vol. 2, No. 1 (Juni, 2021), 51. Dapat juga dilihat di https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/JTKI/, (diakses pada 06 Des 2024, pukul 18.55), 2021.

Fatmawati, Ira, Nailir R. Sarmadiyah, Devi Z. Rosyidah. (2024). “Stratifikasi Sosial Masyarakat Minang Pada Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah Karya Hamka (Stratifikasi Sosial Max Weber),” Jurnal LESTARI: Bahasa dan Sastra Vol. 02 No. 02 (April-Juni, 2024), 2024.

Guha, R, Gayatri C. Spivak. Selected Subaltern Studies. New York: Oxford University Press, 1988.

Hoskins, Janet. “Slaves, Brides and Other ‘Gift’: Resistance, Marriage and Rank in Eastern Indonesia,” Slavery & Abolition: A journal of Slave and Post-Slave Studies Vol. 25 No. 2 (Agustus, 2004), 94. https://doi.org/10.1080/0144039042000293063, 2004.

https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/slave (diakses pada 05 Des 2024, pukul 09.20).

Jami, Dorkas dan David Samiyono. Maramba dan Ata. Salatiga: Fakultas Teologi UKSW Press, 2009.

Japalatu, Alex. ”Jejak Kolonial di Pulau Sumba: Dari Perang Hingga Sistem Pemerintahan.” Dapat diakses di: https://www.kompasiana.com/alexjapalatu3508/62fc3f8b3555e43a3a252002/jejak-kolonial-di-pulau-sumba-dari-perang-hingga-sistem-pemerintahan (diakses pada 06 Des 2024, pukul 06.46).

Kurniawan, Aloysius Budi. “Jejak Purba Relasi Tuan-Hamba,” https://www.kompas.id/baca/utama/2018/04/15/jejak-purba-relasi-tuan-hamba (diakses pada 06 Des 2024, pukul 12.22).

Kapita, Oe. H. Sumba di Dalam Jangkaun Jaman. Jakarta: BPK GM, 1976.

Lubu, Syane Rambu. Kekerasan Terhadap Hamba Perempuan di Sumba Timur: Suatu Tinjauan Teologis Feminis (Yogyakarta: Katalog UKDW, 2011). Dapat diaskes di: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5418, 2011.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Nie Boer, H. J. Slavery as an Indusrial System: Ethnological Research. The Hague: Nijhoff, 1980.

Nanda, Salsabila. “Stratifikasi Sosial: Bentuk, Jenis, Fungsi, dan Sifatnya,” https://www.brainacademy.id/blog/stratifikasi-sosial (diakses pada 06 Des 2024, pukul 20.23).

Muin, Indianto. Sosiologi. Jakarta: Erlangga, 2004.

Mitchell, Duncan. Sosiologi: Suatu Analisa Sistem Sosial. Jakarta: Bina Askara, 1984.

Murdiyatmoko, Janu. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2010.

Moniaga, Sandrayati “Perbudakan Masih Ada di Sekitar Kita,” https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/12/7/2020/perbudakan-masih-ada-di-sekitar-kita.html (diakses pada 05 Des 2024, pukul 07.25).

Nuryahman. “Perdagangan Budak di Nusa Tenggara Sampai Pada Abad ke-19.” Bali: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bali, NTB, dan NTT, 2018.

Patterson, Orlando. Slavery and Social Death: A Comparative Study (Harvard University Press: Cambridge, Massachusetts, 1982.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Ratih, Andri. “Perbudakan Masih Ada di Sekitar Kita,” https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/12/7/2020/perbudakan-masih-ada-di-sekitar-kita.html (diakses pada 05 Des 2024, pukul 07.25).

Sugirtharajah, R. S. Charting the aftermath: a review of Postcolonial Criticism dalam The Postcolonial Biblical Reader. Oxford: Blackwell Publishing, 2006.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali, 1982.

Sorokin, Pitirim Aleksandrovich. Social and Cultural Mobility. London: Free Press, 1959.

Santosa, Puji. Kritik Poskolonial: Jaringan Sastra Atas Rekam Jejak Kolonialisme. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2012.

Spivak, Gayatri C. Can the Subaltern Speak? Reflections on the History of an Idea Ed. by Rosalind Morris. Columbia: Columbia University Press, 2010.

Tagukawi, Daniel. “Darurat TPPO, Stop Perbudakan Modern Anak Sumba,” https://sumbanews.com/wp-content/uploads/2023/08/SUMBANEWS-03.pdf (diakses pada 06 Des 2024, pukul 16.11), 2023.

Thosibo, Anwar. Historiografi Perbudakan: Sejarah Perbudakan di Sulawesi Selatan Abad XIX. Magelang: IndonesiaTera, 2002.

Twikromo, A. The local Elite and the Appropriation of Modernity. Yogyakarta: Kanisius Publishing House, 2008.

Watson, L. (ed.) Asian and African System of Slavery. Berkeley: University of California Press, 1980.

Wellem, F. D. Injil & Marapu. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004.

Walk Free, https://www.walkfree.org/global-slavery-index/ (diakses pada 05 Des 2024, pukul 05.40).

Yiwa, MF. Maramba dan Ata di Patabahi Sumba Timur Dari Perspektif Pendampingan keIndonesian (Salatiga: Repositori UKSW, 2023). Dapat diakses di: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32156, 2023.

Yusak B. Setyawan, Yusak B. The Use of the Haustafel of Ephesians in the Socio-Political Context of Graeco-Roman Society: A Postcolonial Perspektive Drowing Upon Indonesian Christianity’s Ecounter With the state Ideology of the Pancasila [dissertation]. Adelaide, Australia: School of Theology Flinders University, 2009.

Downloads

Published

28.04.2025

How to Cite

Setyawan, Yusak Budi, and Iston Umbu Kura Lena. 2025. “Menelisik Praktik Perhambaan Di Kampung Raja Prailiu, Sumba Timur: Sebuah Kajian Poskolonial Dalam Upaya Memutus Rantai Perhambaan Di Era Modern”. KURIOS 11 (1):13-28. https://doi.org/10.30995/kur.v11i1.1287.

Issue

Section

Articles