Meniti jalur keadilan ekologis: Kajian etika lingkungan hidup tentang merawat alam berdasarkan ritual pangelekon

Authors

  • Fredi Ardo Purba Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1077

Keywords:

ecological crisis; ethic of enviroment; lake Toba; pangelekon; stewardship; danau Toba; etika lingkungan hidup; krisis ekologi; penatalayanan

Abstract

The ecological crisis is one of Indonesia's concrete problems, specifically illegal logging that has an impact on the Lake Toba area, starting from the loss of forest areas that cause natural disasters, such as landslides and flash floods. This provides a real picture of the consequences of activities and actions carried out by humans on the environment. Departing from this problem, the author sees that the study of environmental ethics in conjunction with the concept of Pangelekon in Toba Batak culture seeks to offer a perspective to overcome the increasingly alarming ecological crisis. This research was conducted using the literature study research method in data collection and analysis. The results show that the encounter between environmental ethics rooted in Pangelekon values creates a conceptual foundation that excites humans as stewards to care for nature as creation. Respect for nature in the Pangelekon concept encourages humans not to be reckless and hierarchical in viewing nature as a fellow creation. Thus, the encounter between environmental ethics and Pangelekon provides a comprehensive answer, as a concept of life lived to achieve harmony between humans and nature.

 

Abstrak 

Krisis ekologis merupakan salah satu persoalan konkret di Indo-nesia, secara khusus penebangan hutan secara liar yang memberikan dam-pak bagi kawasan Danau Toba, mulai dari, hilangnya kawasan hutan yang menyebabkan bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir bandang. Hal tersebut memberikan gambaran nyata akan konsekuensi atas aktivitas dan perbuatan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan. Berangkat dari persoalan ini, saya melihat bahwa kajian etika lingkungan hidup yang diperjumpakan dengan konsep pangelekon dalam budaya Batak Toba me-nawarkan perspektif untuk mengatasi krisis ekologi yang semakin mem-prihatinkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pene-litian studi pustaka dalam pengumpulan dan analisis data. Hasil peneli-tian menunjukkan bahwa perjumpaan antara etika lingkungan hidup yang berakar pada nilai-nilai pangelekon menciptakan landasan konseptual yang menggairahkan manusia sebagai penatalayan untuk merawat alam seba-gai ciptaan. Penghargaan terhadap alam dalam konsep pangelekon men-dorong manusia untuk tidak sembrono dan hierarkis dalam memandang alam sebagai sesama ciptaan. Dengan demikian, perjumpaan antara etika lingkungan hidup dan pangelekon memberikan jawaban komprehensif, sebagai sebuah konsep kehidupan yang dijalani untuk mencapai kehar-monisan antara manusia dan alam.

References

Bakkara, Arjuna. “Makna Ritual Pangelekon Tao Demi Kebaikan Danau Toba.” Tribun Medan, 2018. https://medan.tribunnews.com/2018/12/02/makna-ritual-pangelekon-tao-demi-kebaikan-danau-toba#google_vignette.

Callicott, J. Baird. “Menuju Suatu Etika Lingkungan Global.” In Agama, Filsafat, & Lingkungan Hidup, diedit oleh Mary Evelyn Tucker dan John A. Grim. Yogyakarta: Kanisius, 2003.

Gaspersz, Steve. “Teologi sebagai Kritik Pembangunan: Berdialog dengan Teologi Rakyat John Campbell-Nelson.” In Teologi Tanah: Perspektif Kristen terhadap Ketidakadilah Sosio-ekologis di Indonesia, diedit oleh Zakaria J. Ngelow dan Lady Paula R. Mandalika. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.

Helmi, Isnaya. “Bupati Ungkap Dugaan Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas Sumut.” Ko, 2023. https://www.kompas.tv/regional/466053/bupati-ungkap-dugaan-penyebab-banjir-bandang-dan-longsor-di-humbahas-sumut.

“Kamus Batak,” 2016. https://www.kamusbatak.com/kamus?teks=elek&bahasa=batak&submit=LIHAT+HASIL+TERJEMAHAN.

Karman, Yonky. Runtuhnya Kepedulian Kita. Jakarta: Kompas, 2010.

Keraf, A. Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010.

Lubis, Muhammad Ansori. “Revitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Hukum Adat Batak Toba dalam Melindungi Eksistensi Danau Toba di Mata Dunia (Kajian Hukum Progresif).” Jurnal Darma Agung 27, no. 3 (2019). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.46930/ojsuda.v27i3.607.

Manalu, Ismail. Mengenal Batak. Medan: C.V. Kiara, 1985.

Natar, Asnath Niwa. “Ekofeminis dan Ecoprint.” In Relasi Perempuan dan Alam: Ekofeminis dari konteks Indonesia, diedit oleh Asnath N. Natar dan Andreas Kristianto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Pada, Maria R. A. “Bumiku Yang Terpapar.” In Relasi Perempuan dan Alam: Ekofeminis dari konteks Indonesia, diedit oleh Asnath N. Natar dan Andreas Kristianto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Panjaitan, Firman. “Teo Ekologi Kontekstual dalam Titik Temu antara Kejadian 1:26-31 dengan Konsep Sangkan Paraning Dumadi dalam Budaya Jawa.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 7, no. 2 (25 Oktober 2022): 223. https://doi.org/10.21460/gema.2022.72.931.

Patty, Brayen. “MANUSIA, EKOLOGI DAN TEOLOGI: Kajian Eko-Teologi Krisis Lingkunan Terhadap Krisis Lingkungan di Pantai GAlala.” TANGKOLEH PUTAI 18, no. 2 (26 Juli 2022): 118–28. https://doi.org/10.37196/tp.v18i2.84.

Pratama, Sunbhio. “4 Desa di Samosir Diterjang Banjir Bandang, Lokasi Kejadian Sulit Terjangkau Kendaraan.” Kompas, 2023. https://www.kompas.tv/regional/460918/4-desa-di-samosir-diterjang-banjir-bandang-lokasi-kejadian-sulit-terjangkau-kendaraan.

Pratney, Winkie. Memulihkan Negeri: Terobosan Supernatural terhadap Masalah Ekologi. Yogyakarta: Andi, 2003.

Purba, Fredi Ardo. “Tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot Sebagai Bentuk Menghormati Orang Tua Sebagai Naibata Na Taridah (Allah yang Kelihatan): Sebuah Kajian Etis Teologis.” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama 7, No.1 (2023). https://doi.org/https://dx.doi.org/10.36972/jvow.v7i1.

Purba, Fredi Ardo, dan Elsami Castigliani Huka. “Di Bawah Bayang-bayang TPL: Ekologi Pembebasan Untuk Memulihkan Kawasan Danau Toba.” SANCTUM DOMINE: JURNAL TEOLOGI 14, no. 1 (16 Desember 2024): 1–20. https://doi.org/10.46495/sdjt.v14i1.273.

Purba, Tangkas T. “Korban Keselamatan: Kajian Kritik Sosial Terhadap 2 Samuel 24 :1-25 Untuk Memberi Respon Teologis Terhadap Pelaksanaan Ritual Pangelekon dengan Memberi Korban Keselamatan dalam Suku Batak Toba.” Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodist Indonesia Bandar Baru, 2023.

Santoso, Budhi. “WALHI: Penyebab Longsor Parapat Akibat Penebangan Pohon.” Antara, 2019. https://www.antaranews.com/berita/786078/walhi-penyebab-longsor-parapat-akibat-penebangan-pohon.

Siahaan, Melinda. “Marorot: Alam Mengasuh Kehidupan Teologi Ekofeminis Perempuan Batak Toba Desa Panduman dan Desa Sipituhuta dalam Memperjuangkan Tombak Haminjon.” In Relasi Perempuan dan Alam: Ekofeminis dari konteks Indonesia, diedit oleh Asnath Niwa Natar dan Andreas Kristianto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Sibarani, Fernando. “Konsep Masa Bangunan Ekologi dan Teodise di dalam Kitab Ayub Pasal 38-42:6.” Universitas Kristen Duta Wacana, 2019.

Sinaga, Anicetus B. Hidup Dalam Komunitas Penyembahan-Persembahan. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2018.

———. Imamat Batak Menyongsong Katolik. Medan: Bina Media Perintis, 2007.

Singgih, Emanuel Gerrit. “Agama dan Kerusakan Ekologi: Mempertimbangkan ‘Tesis White’ dalam Konteks Indonesia.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 5, no. 2 (27 Oktober 2020): 113. https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614.

Sitanggang, Eunice Abigai. “Gereja Transtemporal: Melihat kembali Kesatuan Orang Mati, Hidup, dan Belum Lahir sebagai Communio Sanctorum.” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 22, No.1 (2023). https://doi.org/https://doi.org/10.36421/veritas.v22i1.629.

Tiwery, Weldemia Yudit, dan Sharon Michelle Oktaviani Pattiasina. “Ekofeminisme Dalam Ritual Cuci Negeri Soya, Maluku.” In Relasi Perempuan dan Alam: Ekofeminis dari konteks Indonesia, diedit oleh Asnath N. Natar dan Andreas Kristianto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

White Jr, Lynn. "The historical roots of our ecologic crisis." Science 155, no. 3767 (1967): 1203-1207.

Yewangoe, Andreas A. Pendamaian: Suatu Studi tentang Pemulihan Relasi Antara Allah, Manusia dan Alam-Semesta. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Yuono, Yusup Rogo. “Melawan Etika Lingkungan Antroposentris Melalui Interpretasi Teologi Penciptaan Sebagai Landasan Bagi Pengelolaan-Pelestarian Lingkungan.” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 1 (18 Juni 2019): 183–203. https://doi.org/10.34081/fidei.v2i1.40.

Zaluchu, Sonny Eli. “Metode Penelitian di dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (25 Maret 2021): 249–66. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Purba, Fredi Ardo. 2024. “Meniti Jalur Keadilan Ekologis: Kajian Etika Lingkungan Hidup Tentang Merawat Alam Berdasarkan Ritual Pangelekon ”. KURIOS 10 (3):684-95. https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1077.

Issue

Section

Articles