Agama dan dehumanisasi: Mengembangkan spiritualitas humanis melalui hidup menggereja di era disrupsi digital

Authors

  • Marianus Patora Sekolah Tinggi Agama Kristen Teruna Bhakti Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i1.944

Abstract

Virtual space or the digital world has become integral to postmodern life. With the development of digital technology, the influence of religion in the digital space is also getting stronger. Indications of violence in the name of religion are a reality that triggers a spirit of dehumanization in religious practices, especially in the digital space. This article offers the construction of humanized spirituality in church life as a spiritual principle in the era of digital disruption, which various acts of de-humanism have stigmatized. This research uses a descriptive analysis method with a literature study approach through multiple references to the results of previous studies on similar topics. The research results show that religion has a very humanistic essential nature, so advances in digital technology, which tend to be disruptive, can become a friendly space for labeling religion as the core that builds human values.

 

Abstrak

Ruang virtual atau dunia digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan posmodern; dengan semakin berkembangnya teknologi digital, pengaruh agama dalam ruang digital juga semakin menguat. Indikasi kekerasan atas nama agama menjadi realitas yang memicu sebuah spirit dehumanisasi dalam praktik beragama, terutama di ruang digital. Artikel ini bertujuan untuk menawarkan sebuah konstruksi spiritualitas humanisasi dalam hidup menggereja sebagai prinsip beragama di era disrupsi digital yang selama ini terstigma dengan beragam aksi dehumanisme. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi literatur melalui beragam referensi hasil kajian terdahulu pada topik serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama sejatinya memiliki sifat esensial yang sangat humanis, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi digital yang cenderung mendisrupsi dapat menjadi ruang yang ramah pada pelabelan agama sebagai core yang membangun nilai-nilai kemanusiaan.

References

Arifianto, Yonatan Alex, Carolina Etnasari Anjaya, and Alfinny Jelie Runtunuwu. “Menggereja Yang Ramah Dalam Ruang Virtual: Aktualisasi Iman Kristen Merawat Keragaman.” Jurnal Teologi Gracia Deo 4, no. 2 (2022): 219–30.

Dadang Kahmad. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Garcia, Antero, and Clifford H Lee. “Equity-Centered Approaches to Educational Technology.” Handbook of Research in Educational Communications and Technology: Learning Design, 2020, 247–61.

Gunawan, Daniel Kristanto. “Hadirat Tuhan Dalam Ruang Digital: Kajian Teologis Terhadap Ibadah Online Di Tengah Pandemi Covid-19.” Theologia in Loco 4, no. 2 (2022): 214–38.

Hsb, Zanniro Sururi. “Agama Dan Virtualitas (Menelisik Aktivitas Khalayak Dalam Fenomena Sosial Dan Ritual Keagamaan Di Dunia Virtual),” 2019.

Kteily, Nour S, and Alexander P Landry. “Dehumanization: Trends, Insights, and Challenges.” Trends in Cognitive Sciences 26, no. 3 (2022): 222–40.

Muhibbin, Zainul, and Choirul Mahfud. “Penguatan Spiritualitas Untuk Menghadapi Fenomena Dehumanisasi Akibat Teknologi Maju Dan Industrialisasi.” IPTEK Journal of Proceedings Series, no. 5 (2018): 266–71.

Parhusip, Hakmoni Daud, and Yohanes Joko Saptono. “Berjumpa Kemajemukan Dalam Ruang Virtual: Upaya Membangun Toleransi Melalui Pendidikan Kristen.” Jurnal Teologi Gracia Deo 6, no. 2 (2024): 189–98.

Rahawarin, Rosdawiyah. “Realitas Sosial Dalam Ruang Virtual Media Sosial (Studi Kasus Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Pattimura Ambon).” Global Communication for All 1, no. 1 (2022): 24–29.

Renaningtyas, Luri. “Ruang Virtual Dan Ruang Realitas.” Academic Writing, 2013.

Saiful, Saiful. “Sistem Pendidikan Islam, Integrasi Ilmu Pengetahuan Agama Dan Teknologi Digital.” JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 2 (2023): 1100–1107.

Santor, Emily Beth. “The Dehumanizing Illusion of Religion-and-Violence Arguments.” Relics, Remnants, and Religion: An Undergraduate Journal in Religious Studies 2, no. 2 (2017): 2.

Shields, Rob. Virtual : Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Siahaan, Harls Evan, Munatar Kause, and Fereddy Siagian. “Teologi Hospitalitas: Sebuah Diskursus Konstruktif Agama Merevitalisasi Nilai-Nilai Kemanusiaan.” KAMBOTI: Jurnal Sosial Dan Humaniora 2, no. 2 (2022): 134–43.

Siahaya, J, M Patora, H Soegijono, H L Setiawan, and D Pujarsono. “Bridging Christian and Non-Christian Relationships through Dialogue: Church Leaders’ Perspective.” In International Conference on Theology, Humanities, and Christian Education (ICONTHCE 2021), 9–12, 2022.

Syamaun, Syukri. “Urgensi Ilmu Komunikasi Islam dalam Menghadapi Dampak Kemajuan Revolusi Industri 4.0.” SADIDA 2, no. 1 (2022): 1–20.

Wibisono, M Yusuf. “Pluralisme Agama Dan Perubahan Sosial Dalam Perspektif Islam.” Prodi Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1, no. 1 (2016): 12–24.

Wijaya, Aksin. Dari Membela Tuhan Ke Membela Manusia: Kritik Atas Nalar Agamaisasi Kekerasan. IRCiSoD, 2023.

Wiryadinata, Halim et al.,“Religion and Management: Redefining God’s Kingdom Management for Human Resources Post COVID-19,” Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya 6, no. 3 (2022).

Wiryadinata, Halim. “A Shifting Capital of Religious Education in the Digitalization Era,” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 5, no. 2 (2023): 140–154

Yewangoe, A. A. Agama Dan Kerukunan. Jakarta: Gunung Mulia, 2015

Zuhri, Achmad Muhibin. Beragama Di Ruang Digital; Konfigurasi Ideologi Dan Ekspresi Keberagamaan Masyarakat Virtual. Nawa Litera Publishing, 2021.

Downloads

Published

2024-04-23

How to Cite

Patora, Marianus. 2024. “Agama Dan Dehumanisasi: Mengembangkan Spiritualitas Humanis Melalui Hidup Menggereja Di Era Disrupsi Digital”. KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 10 (1):252-63. https://doi.org/10.30995/kur.v10i1.944.

Issue

Section

Articles