Pelayanan Bersama Komunitas Sebagai Model Pelayanan Pastoral Berbasis Paradigma Komunal-Kontekstual dalam Teologi Pastoral

Authors

  • Alvian Apriano Mahasiswa Pascasarjana STT Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v4i2.78

Keywords:

pastoral care ministry, minister, communal-contextual paradigm, members of conggregation, model of pastoral care ministry, pelayanan pastoral, pendeta, paradigma komunal-kontekstual, model pelayanan pastoral, pelayanan bersama komunitas

Abstract

Pastoral care ministry persists in the minister's concept as the sole actor of pastoral ministry in the church. On the other hand, there has been growing awareness that pastoral care ministry also gives space to members of the congregation to presenting the pastoral care ministry in context. In these persist circumstances, questions arise is how do pastoral care ministry gives space to members? Can the paradigm be expanded by taking into account the communal context? What kind of model does it produce? With the development of a communal-contextual paradigm in pastoral theology began to raise awareness of expanding that understanding. In addition, contemporary pastoral theologians show that there has been a paradigm shift in pastoral ministry with communal nuance; however, the ministry also gives space to the members of the congregation in practice. My aim is to construct the concept and model of pastoral care ministry with the community within the framework of communal-contextual paradigm.


Abstrak

Diskusi pelayanan pastoral dalam teologi pastoral bertahan dalam konsep pendeta sebagai aktor tunggal pelayanan tersebut di dalam gereja hampir tiga dekade belakangan ini. Padahal, di sisi yang lain, sudah muncul dan berkembang paradigma bahwa pelayanan pastoral juga tentang pemberian ruang terhadap anggota jemaat secara umum yang hadir dalam pelayanan pendeta dalam konteksnya. Di dalam keadaan ini, muncullah pertanyaan-pertanyaan tentang apakah pelayanan pastoral hanya merupakan tugas seorang pendeta? Dapatkah paradigma tersebut diperluas dengan memperhatikan konteks pelayanan yang nilai komunalitasnya tinggi? Seperti apa model yang dihasilkannya? Dengan berkembangnya paradigma komunal-kontekstual dalam pelayanan pastoral mulai muncul kesadaran memperluas pemahaman itu. Di tambah lagi, pemikiran teolog pastoral kontemporer baik dari Indonesia dan Barat juga menunjukkan bahwa telah ada pergeseran paradigma tentang pelayanan pastoral yang bernuansa komunalitas di dalam suatu konteks, sehingga pelayanan tersebut juga memposisikan anggota jemaat secara umum. Penelitian ini berupaya menawarkan konsep dan model pelayanan pastoral yang kontekstual dengan menempatkan partisipasi komunitas guna memberi warna lain bagi pelayanan pastoral yang selama ini bertahan.

References

Abineno, J. L. Ch. Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral, cet. ke-2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999

________. Jemaat. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.

________. Percakapan Pastoral dalam Praktik, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982.

Douglas, Scott. "Developing Leaders for Pastoral Ministry," Journal of Applied Christian Leadership; Vol. 8, No. 2 (2014), 84-90.

Gerkin, Charles. Konseling Pastoral dalam Transisi, terj. Adji Sutama. Kanisius: Yogyakarta, 1992.

Horton, Michael. Introducing Covenant Theology, Grand Rapids: Baker Book Publishing, 2009.

Hiltner, Seward. Preface to Pastoral Theology, Nashville: Abingdon Press, 1958

_____________. Pengantar Untuk Teologi Pastoral, terj. Hendro Susanto dalam Teologi dan Praksis Pastoral: Antologi Teologi Pastoral, ed. Tjaard G. Hommes dan E. Gerrit Singgih. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 1992

Hughes, Ronald. Shepherding The Flock: C.A.R.E. A Model For Pastoral Ministry, Disertasi, Liberty Baptist Theological Seminary, 2015

Hunter, Rodney J, peny. Dictionary of Pastoral Care and Counseling, Nashville: Abingdon Press, s.v. Pastoral Care (L. O. Mills), 1990

Kwon, Soo-Young. Codependence and Interdependence: Cross-Cultural Reappraisal of Boundaries, Journal Pastoral Psychology, Vol. 50, No. 1 (2001); 39-52.

MacLean, Catherine. Showing Up: The Essential Practice of Pastoral Care, Touchstone Journal, 2017

McClure, Barbara. Moving Beyond Individualism in Pastoral Care and Counseling: Reflections on theory, theology and practice, Oregon: Cascade Book, 2010

Messakh, Besly. Menuju Pelayanan Pastoral yang Relevan dan Kontekstual, Jurnal Theologia in Loco; Vol. 1, No. 1, (2018); 22-40.

Morgan, Edward. Implication of the Masculine and the Feminine in Pastoral Ministry, The Journal of Pastoral Care; Vol. XXXIV, No. 4, (1980); 268-277.

Pakpahan, Binsar. Sharing a Common Story for an Indonesian Context, Journal of Reformed Theology, Vol. 2, No. 1 (2008); 63-74

Patton, John. 1993. Pastoral Care in Context: An Introduction to Pastoral Care, Louisville: Westminster.

Rey, Kevin Tonny. Konstruksi Teologi Dalam Konteks Reposisi Pemikiran Warga Gereja. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 2, no. 1 (2018): 113. www.stttorsina.ac.id/jurnal/index.php/epigraphe.

Riech, Warren, peny. 1995. Encyclopedia of Bioethics, New York: Simon & Schuster, s.v. Pastoral Care (Rodney J. Hunter).

Scheib, Karen. Contributions of Communion Ecclesiology To The Communal-Contextual Model of Care, The Journal of Pastoral Theology: Vol. 12, No. 2 (2002); 28-50.

Siahaan, Harls Evan R. Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 1, no. 1 (2017): 2338. www.stttorsina.ac.id/jurnal/index.php/epigraphe.

Susanto, Daniel. Dalam Sekilas tentang Pelayanan Pastoral di Indonesia, Pelayanan Pastoral Holistik, peny. Daniel Susanto, Jakarta: Majelis GKI Menteng, 2010.

Whipp, Margareth. Pastoral Theology, London: SCM Press., 2013

Downloads

Published

2018-10-31

How to Cite

Apriano, Alvian. 2018. “Pelayanan Bersama Komunitas Sebagai Model Pelayanan Pastoral Berbasis Paradigma Komunal-Kontekstual Dalam Teologi Pastoral”. KURIOS 4 (2):92-106. https://doi.org/10.30995/kur.v4i2.78.