Berteologi dan Melayani
DOI:
https://doi.org/10.30995/kur.v1i1.14Abstract
Tugas rangkap para Pelayan Kristus adalah berteologi dan melayani, secara esensial keduanya menyatu. Tidak dapat disebut demarkasi (pemisahan) seteologi cara tegas. Berteologi yang benar adalah pelayanan itu sendiri, karena teologi pada dasarnya adalah usaha orang percaya untuk mengenali Allahnya berdasarkan pernyataan-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Ini hanya bias dilakukan (sebenarnya) dengan sikap melayani Allah (Theos), karena Theo situ tidak hanya petut menjadi obyek studi, namun secara simultan juga harus sebagai subyek-nya. Karena itu jika tidak dalam sikap melayani Allah, sudah pasti teologinya keblinger (sesat). Berteologi semacam itu tidak lagi dilandasi rasa takut akan Tuhan (Ams 1:7) dan pastilah melahirkan kesesatan belaka. Sebaliknya, jika melayani dalam bentuk apapun, pada dasarnya adalah berteologi itu sendiri. Tidak ada yang dinamakan melayani tanpa berteologi. Jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah diatas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan.References
AB, Simponi. Mengikuti Pimpinan Roh, Bandung: Kalam Hidup, 1994
Bulle Florence. Berbagai Tiupan Dalam Pelayanan, Malang: Gandum Mas, 1997
D. James Jonathan. Gerakan Penipuan di Akhir Zaman. Bandung: Lembaga Literatus Baptis, 1984
Iverson, Dick. Tetap Seimbang Menanggapi Rupa-Rupa Angin Pengajaran, Jakarta: Harvest Publication House,
J.Grensz Stensly. Primer On Postmodernisme. Yogyakarta: Yayasan Andi, 1996
Linnemann, Eta. Teologia Kontemporer :Ilmu atau Praduga. Batu, Malang-YPPII, 1991
Octavianus Petrus. Gereja Memasuki Abad XX., Batu, Malang: YPII, 1998
Scheunemann V. Injil, Iman dan Ilmu. Batu, Malang: YPPII, 1980
Susabda, Yakub. Teologi Modern. Jakarta: LRII, 1990