Mewujudkan pendidikan agama Kristen yang transformatif: Sinergi filsafat progresivisme dengan kurikulum merdeka

Authors

  • Kristian Edison Y. M. Afi Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur
  • Ireni Irnawati Pellokila Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur
  • Maria Indriani Sesfao Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur

Keywords:

Christian religious education; independent learning curriculum; philosophy of progressivism; filsafat progresivisme, kurikulum merdeka belajar; pendidikan agama Kristen

Abstract

The mismatch between the principles of progressivism and educational practices in the field is a challenge in implementing the Independent Curriculum in Rote Ndao Regency. Schools often use an authoritarian approach, with minimal innovative learning media, so the learning atmosphere becomes more varied and dynamic. Teachers tend to be dominant as presenters of material rather than facilitators, which hinders experience-based learning. This study uses a descriptive qualitative method through observation, interviews, and document studies to explore the implementation of progressivism and the Independent Curriculum. The study results show that learning has been adjusted to the development of students, and teachers act as facilitators by motivating them. However, schools must still provide suggestion boxes and learning media according to student needs. For improvement, intensive training is necessary for teachers, and school policies must be strengthened to create a more inclusive and innovative learning environment.

 

Abstrak

Ketidaksesuaian antara prinsip progresivisme dan praktik pendidikan di lapangan menjadi tantangan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di Kabupaten Rote Ndao. Sekolah sering menggunakan pendekatan otoriter, dengan minimnya penggunaan media pembelajaran yang inovatif, sehingga suasana belajar menjadi monoton dan kurang dinamis. Guru cenderung dominan sebagai penyampai materi daripada fasilitator, yang menghambat pembelajaran berbasis pengalaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen untuk mengeksplorasi penerapan progresivisme dan Kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran telah disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, dan guru bertindak sebagai fasilitator dengan memotivasi mereka. Namun, sekolah belum menyediakan kotak saran dan media pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Untuk perbaikan, diperlukan pelatihan intensif bagi guru dan penguatan kebijakan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan inovatif.

References

Andrianti, Sarah. “Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Fasilitator dalam Pelaksanaan Pembelajaran Literasi.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 1, no. 2 (2019): 232–49. https://doi.org/10.34081/270034.

Anggraini, Melisa. “Profesionalisme Guru dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Agama Islam di UPT SMP Negeri 5 Medan.” Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 1 (2023): 883–91. https://doi.org/10.56832/edu.v3i1.329.

Boiliu, N I. “Filsafat Pendidikan Kristen.” repository.uki.ac.id, 2020.

Caner, Mustafa. “The Definition of Blended Learning in Higher Education.” In Blended Learning Environments for Adults: Evaluations and Frameworks, 19–34, 2012. https://doi.org/10.4018/978-1-4666-0939-6.ch002.

Dewey, John. Democracy and Education, 1997.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Saku: Panduan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, 2020.

Fadlillah, Muhammad. “Aliran Progresivisme dalam Pendidikan di Indonesia.” Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran 5, no. 1 (2017): 17–24. https://doi.org/10.24269/dpp.v5i1.322.

Fredik Melkias, Boiliu, dan S Sinaga. “Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Berbasis Student Centered Learning Di Sekolah.” Jurnal Education and Development 9, no. 2 (2021): 120–26.

Fullan, Michael. The New Meaning of Educational Change, Fourth Edition. New York: Teachers College, 2007.

Hasiholan, Anggi Maringan, dan Yehezkiel V Fernando. “Manfaat Penggunaan Gadget terhadap Minat Belajar Siswa Pendidikan Kristen pada Era Postmodern.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 4 (2021): 2400–2410.

Jacobs, George, and Michael A Power. “Student Centered Learning and Democracy.” Student Centered Learning and Democracy 4, no. 2 (2016): 79–87.

Kahfi, Ashabul. “Implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Implikasinya terhadap Karakter.” DIRASAH: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam 5 (2) (2022): 138-151.

Koehler, Matthew J, Punya Mishra, Mete Akcaoglu, and Joshua M Rosenberg. “The Technological Pedagogical Content Knowledge Framework for Teachers and Teacher Educators.” ICT Integrated Teacher Mducation Models, December (2013): 1–8. http://cemca.org.in/ckfinder/userfiles/files/ICT teacher education Module 1 Final_May 20.pdf.

Lasino, Lasino. “Pendidikan Agama Kristen Deliberatif sebagai Implementasi Pendidikan yang Membebaskan: Kajian tentang Student Centered Learning.” KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 10, no. 1 (2024): 66–76.

Meliniasari, Fitri, Sudjarwo Sudjarwo, and Tri Jalmo. “Filsafat Aliran Progresivisme dan Perspektifnya terhadap Pembelajaran IPA pada Kurikulum Merdeka.” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 8, no. 1 (2023): 204–9. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1048.

Pantan, Frans. “Pendidikan yang Membebaskan: Sadar Akan Pluralitas dalam Pendidikan Kristiani di Era Posmodern.” KURIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 8, no. 1 (2022): 31–41.

Simanjuntak, Junihot. Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Kristen: Mengintegrasikan Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Kristen dalam Perspektif Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Andi Offset, 2017.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

Telaumbanua, Arozatulo. “Kreativitas Guru Pendidikan Agama Kristen Meningkatkan Prestasi Siswa.” SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 1, no. 2 (2020): 115–29. https://doi.org/10.52220/sikip.v1i2.44.

Tung, K Y. Filsafat Pendidikan Kristen: Meletakkan Fondasi dan Filosofi Pendidikan Kristen di Tengah Tantangan Filsafat Dunia. Yogyakarta: Andi Offset, 2013.

Widyastuti, Riski Tri. “Dampak Pemberlakuan Sistem Zonasi Terhadap Mutu Sekolah dan Peserta Didik.” Edusaintek : Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi 7, no. 1 (2020): 11–19. https://doi.org/10.47668/edusaintek.v7i1.46.

Zahroh, Fatimah Az. “Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai Dasar Kurikulum Merdeka.” National Conference for Ummah 1, no. 1 (2023): 307–12.

Downloads

Published

2024-08-30

How to Cite

Afi, Kristian Edison Yohanis Melkior, Ireni Irnawati Pellokila, and Maria Indriani Sesfao. 2024. “Mewujudkan Pendidikan Agama Kristen Yang Transformatif: Sinergi Filsafat Progresivisme Dengan Kurikulum Merdeka”. KURIOS 10 (2):491-500. https://sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/1141.

Issue

Section

Articles