Meneroka kesetaraan dan keadilan gender dalam gereja dan masyarakat Toraja

Authors

  • Johana Ruadjanna Tangirerung Universitas Kristen Indonesia Toraja http://orcid.org/0000-0003-3448-0674
  • Judith D. L. Wangania Sekolah Tinggi Filsafat Teologi INTIM Makassar
  • Meike Roselyna Tapparan Sekolah Tinggi Filsafat Teologi INTIM Makassar

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i2.826

Keywords:

church of Toraja; gender justice; gender equality; gender literacy; Toraja society; gereja Toraja; keadilan gender; kesetaraan gender; literasi gender; masyarakat Toraja

Abstract

Toraja society, which has a bilateral kinship system, accommodates matriarchal and patriarchal systems. This system has elements of equality. However, church and community life phenomena are still less visible, especially regarding leadership. This paper will further explore the existence of women in broader leadership through the historical experience of leadership in the Toraja Church. The method used is qualitative descriptive by presenting various realities of injustice from multiple surveys in general and the history of the leadership of the Toraja Church itself in accepting women as church officials. The discussion results are various causes of injustice, namely the influence of theological understanding from Zending, who came to Toraja, and the influence of patriarchal ideology. The conclusion is that it is necessary to continuously carry out gender literacy to the church and community regarding equality.

 

Abstrak

Masyarkat Toraja yang sistem kekerabatannya bilateral, mengakomodasi baik sistem matriarkar maupun patriarkar. Sistem ini sejatinya memiliki unsur kesetaraan. Namun melihat fenomena dalam kehidupan gereja dan masyarakat, masih kurang terlihat, khususnya terkait kepemimpinan. Tulisan ini akan meneroka lebih jauh keberadaan perempuan dalam kepemimpinan yang lebih luas melalui pengalaman sejarah kepemimpinan dalam Gereja Toraja. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengemukakan berbagai realitas ketidakadilan dari berbagai survei secara umum dan realitas dalam sejarah kepemimpinan Gereja Toraja sendiri dalam menerima perempuan menjadi pejabat gerejawi. Hasil pembahasan adalah ditemukan berbagai sebab ketidakadilan yaitu pengaruh pemahaman teologi dari Zending yang datang ke Toraja dan pengaruh ideologi patriarkalisme. Riset ini menyimpulkan, perlunya terus-menerus melakukan literasi gender kepada gereja dan masyarakat terkait kesetaraan.  

Author Biography

Meike Roselyna Tapparan, Sekolah Tinggi Filsafat Teologi INTIM Makassar



References

Anggui, Andreas J. "Memburu Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Perjalanan Gereja Toraja" dalam Bukan Gereja Laki-laki: Dua Puluh Lima Tahun Perempuan Pendeta Gereja Toraja (1986-2011). ed. Markus Rani, 23-26, Rantepao: Penerbit Lolo, 2011.

Freire, Paulo. Pendidikan Kaum Tertindas. 7th ed. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2011.

Gandhawangi, Sekar. “Perpustakaan Berperan Tingkatkan Literasi Masyarakat,” Jakarta, Oktober 10, 2021. https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/11/10/perpustakaan-berperan-tingkatkan-literasi-masyarakat/.

Heroepoetri, Arimbi. “Memahami Visi-Misi Jokowi Tentang Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan,” PKP Berdikari UGM. Yogyakarta, March 26, 2018, https://www.pkpberdikari.id/artikel/opini/memahami-visi-misi-jokowi-dalam-bidang-kesetaraan-gender-dan-pemberdayaan-perempuan.

Kategile, Mary L. “The Bible and Gender Equality in Church Leadership in Tanzania,” Stellenbosch Theological Journal 6, no. 1 (August 28, 2020), https://ojs.reformedjournals.co.za/stj/article/view/2079

Keener, Craig S. Paul, Women & Wives: Mariage Anda Women’s Ministry in The Letters of Paul, Massachusetts: Hendrickson publishers, 1995.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 02/Permen PPA/Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tahun 2020-2024, https://peraturan.bpk.go.id/Details/240000/permen-pppa-no-6-tahun-202

Kohm, Lynne Marie. “A Christian Perspective on Gender Equality,” Duke Journal of Gender Law & Policy 15 (2008): 339–364.

O’Neil, Deborah A., and Diana Bilimoria. “Women’s Career Development Phases,” Edited by Ronald Burke and Susan Vinnicombe, Career Development International 10, no. 3 https://doi.org/10.1108/13620430510598300. (January 1, 2005): 168–189.

Riskawati, Dwi, and Oberlin Silalahi. “Implementasi Kebijakan Kuota Perempuan Di Parlemen Studi Kasus Di DPRD Kabupaten Sleman D. I. Yogyakarta,” Jurnal Enersia Publika 4, no. 3 (2020), https://ejournal.up45.ac.id/index.php/Jurnal_Enersia_Publika/article/view/794261–268.

Schottrof, Luise, Silva Schorer, and Marie-Theres Wacker. Feminis Interpretation: The Bible in Women’s Perspective, Mineapolis: Fortress Press, 1999.

Tangirerung, Johana Ruadjanna. “Studi Teologi Feminis atas Peran dan Kedudukan Perempuan Pendeta dalam Menyikapi Fenomena Glass Ceiling untuk Merevitalisasi Panggilan Misioner gereja Toraja,” Disertasi, Sekolah Tinggi Theologi Cipanas, 2018.

Tangirerung, Johana R., Selvi Panggua, and Dina Gasong, “Menemukan Nilai-nilai Kesetaraan Jender di balik Metafora Simbolik Rumah Adat ‘Tongkonan’dan Lumbung ‘Alang’ Toraja,” Prosiding Seminar Nasional SMIPT 2020 Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 3, nol. 1, (2020): 404-415.

Torjesen, Karen Jo. When Women, Where Priests: Women’s Leadership in The Early Church & The Scandal of Their Subordination in The Rise of Christianity, San-Fransisco: Harper Colin Publisher, 1995.

Wiryono, Singgih and Bagus Santosa. “Komnas Perempuan: 34.682 Perempuan Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2023," Kompas.Com. Jakarta, August 13, 2024; https://nasional.kompas.com/read/2024/08/13/05445101/komnas-perempuan-34682-perempuan-jadi-korban-kekerasan-sepanjang-2024.

Wirth. Linda. Breaking Through the Glass Ceiling: Women in Management, Geneva: International Labour Office, 2001.

Yolanda, Anne Mudya, Arisman Adnan, dan Azra Aulia Dwiputri. “Pemodelan Klasifikasi Pada Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Tahun 2020 Dengan Metode Naïve Bayes,” Jurnal Keluarga Berencana 7, no.1 (2022): 22-31.

Za, Isti’anah, and Ani Yunita. “Penguatan Kesadaran Politik Kaum Remaja Perempuan Melalui Kajian Regulasi Kuota 30% Perempuan Di Lembaga Legislatif,” Jurnal Ummat 6, no. 1 (2022) 719–730. https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/6603/pdf.

“Catatan Tahunan.” Komnas Perempuan | Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.. https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan-detail/catahu-2020-kekerasan-terhadap-perempuan-meningkat-kebijakan-penghapusan-kekerasan-seksual-menciptakan-ruang-aman-bagi-perempuan-dan-anak-perempuan-catatan-kekerasan-terhadap-perempuan-tahun-2019.

Indeks Ketimpangan Gender dalam https://katadata.co.id/investinginwomen

TEMPO. “Infografis Kekerasan Terhadap Perempuan,” 2022. https://grafis.tempo.co/.

United National Development Programme. Gender Inequality Index. Survey, 2022. https://hdr.undp.org/data-center/thematic-composite-indices/gender-inequality-index#/indicies/GII.

Downloads

Published

2024-08-30

How to Cite

Tangirerung, Johana Ruadjanna, Judith D. L. Wangania, and Meike Roselyna Tapparan. 2024. “Meneroka Kesetaraan Dan Keadilan Gender Dalam Gereja Dan Masyarakat Toraja”. KURIOS 10 (2):320-33. https://doi.org/10.30995/kur.v10i2.826.

Issue

Section

Articles