Tidak ada kutuk pada makanan: Dialektika 1 Samuel 14:24-46 dan tradisi kappunan dalam konteks kultural Mamasa

Authors

  • Yosia Polando Ressa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta
  • Ronald Arulangi Sekolah Tinggi Teologi Mamasa

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i1.812

Keywords:

1 Samuel 14, 24-46, blessing on food, cross-textual reading, curse on food, kappunan, Mamasa culture, berkat pada makanan, budaya Mamasa, kutuk pada makanan, pembacaan silang budaya

Abstract

Culture is one factor that shapes the characteristics of the Christian faith in a region. However, not all cultural elements can be compromised with the Christian faith. There is always an effort to create a dialogue between tradition and the Christian faith so that tradition can enrich the appreciation of the Christian faith in the local context. This paper offers a contextual dialogical approach between the kappunan tradition and the text of 1 Samuel 14:24-46. The method used is the cross-textual reading hermeneutic or cross-cultural method. As a result, this research shows that the kappunan tradition should not be based on the belief that food brings curses, but rather that food is a blessing for those who receive and are grateful for it, and will not even bring disaster to those who reject it. Apart from that, the kappunan tradition cannot be a means of judgment but rather a reminder that accepting food from other people is a form of love and appreciation for the hospitality of different people.

 

Abstrak

Budaya merupakan salah satu faktor yang membentuk karakteristik iman Kristen di sebuah wilayah. Namun, tidak semua unsur budaya dapat begitu saja dikompromikan dengan iman Kristen. Selalu ada upaya untuk mendialogkan tradisi dan iman Kristen agar tradisi dapat memperkaya penghayatan iman Kristen dalam konteks lokal. Tulisan ini menawarkan pendekatan dialogis kontekstual antara tradisi kappunan dengan teks 1 Samuel 14:24-46. Metode yang digunakan adalah metode hermeneutik cross-textual reading atau silang budaya. Hasilnya, penelitian ini menunjukkan tradisi kappunan seharusnya tidak didasarkan pada keyakinan bahwa makanan mendatangkan kutuk, melainkan makanan adalah berkat bagi yang menerima dan mensyukurinya, bahkan tidak akan mendatangkan musibah bagi yang menolaknya. Selain itu, tradisi kappunan tidak dapat menjadi alat penghakiman, melainkan sebagai pengingat bahwa menerima makanan dari orang lain merupakan wujud kasih dan penghargaan atas keramahtamahan dari orang lain.

References

Akbar, Reza, and U. Sulia Sukmawati. “Tradisi Kemponan Dan Jappe’ Dalam Masyarakat Melayu Sambas Kalimantan Barat.†Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat 15, no. 1 (Juni 2019): 1-10.

Allo, Albert. Sejarah Perlawanan Rakyat Mamasa Melawan Gerombolan DI/TII Dan Pasukan Bn. 710 (1950 – 1965): Perjuangan Mempertahankan NKRI Dan Harga Diri. Mamasa: Gereja Toraja Mamasa, 2016.

Asyura, Muhammad. “Budaya Kemponan Pada Masyarakat Melayu Pontianak: Kajian Kearifan Lokal Dalam Kehidupan Sosial Etnik Melayu.†Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya 3, no. 1 (December 10, 2019): 101–20. https://doi.org/10.33652/handep.v3i1.38.

Bowes, Paula J. “I-II Samuel.†In Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, edited by Dianne Bergant and Robert J. Karris, 2nd ed. Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Buijs, Kees. Agama pribadi dan magi di Mamasa, Sulawesi Barat: mencari kuasa berkat dari dunia Dewa-Dewa. Translated by Anwar J Rachman. Makassar: Penerbit Ininnawa, 2017.

———. Kuasa Berkat Dari Belantara Dan Langit - Struktur Dan Transformasi Agama Orang Toraja Di Mamasa, Sulawesi Barat. Makassar: Inninawa, 2006.

Cahyami, Restifani, Nober Patongloan, and Asri. “Ada’ Tua Dan Kota Perlindungan: Studi Cross-Textual Reading Hukum Adat Ada’ Tuo Di Daerah Pitu Ulunna Salu Dan Kota-Kota Perlindungan Bagi Bangsa Israel.†Thronos: Jurnal Teologi Kristen 4, no. 2 (June 2023): 138–52. https://doi.org/10.55884/thron.v4i2.61.

Campbell, Antony F. I Samuel: The Forms of the Old Testament Literature - Volume VII. Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2003.

Danandjaja, James. “Pendekatan Folklor Dalam Penelitian Bahan-Bahan Tradisi Lisan.†In Metodologi Kajian Tradisi Lisan, edited by Pudentia MPPS. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Fieldhouse, Paul. Food, Feasts, and Faith: An Encyclopedia of Food Culture in World Religions - Volume I: A-K. Santa Barbara, California: ABC-CLIO, an Imprint of ABC-CLIO, LLC, 2017.

Jong, Kees de, and Yusak Tridarmanto, eds. Teologi Dalam Silang Budaya: Menguak Makna Teologi Interkultural Serta Peranannya Bagi Upaya Berolah Teologi Di Tengah-Tengah Pluralisme Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia - Fakultas Teologi UKDW, 2015.

Lim, Benita Y.H. “Menemukan Keseimbangan Dan Harmoni: Modernitas, Makanan, Dan Mengambil Bagian Dalam Perjamuan Kudus Oleh Pelintas Iman Dari Agama-Agama Tradisional Tiongkok Di Singapura†dalam Kristianitas-Kristianitas Di Asia Tenggara: Kajian Tentang Misi, Gender Dan Identitas, edited by Hans A. Harmakaputra and Christopher M. The. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Listijabudi, Daniel K. Mengapa Hati Kita Berkobar-Kobar? Upaya Menafsirkan Kisah Emaus Dari Perspektif Zen Secara Dialogis. Yogyakarta: Institut DIAN/Interfidei, 2016.

Listijabudi, Daniel K., and Wahyu Nugroho, eds. “Toward a Communitarian Cross-Textual Reading of The Sacred Texts, a Shared Experiment.†Dalam Melintas Teks-Teks Suci, Merayakan Makna: Suatu Antologi Eksperimentasi Hermeneutik Alkitab Kontekstual, 1–15. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Miranda, Siska, Rianawati Rianawati, and Rizki Susanto. “Kearifan Lokal Kemponan Pada Masyarakat Melayu Desa Sungai Kunyit Laut Kabupaten Mempawah Dalam Pandangan Aqidah Dan Akhlak Islam.†Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE) 4, no. 2 (December 15, 2021): 247–59. https://doi.org/10.24260/jrtie.v4i2.2133.

Natar, Asnath Niwa. “Perempuan Melawan: Tafsir Terhadap Ratu Wasti Dan Dewi Drupadi Dalam Perspektif Feminis.†KURIOS 9, no. 3 (Desember 2023): 621–32. https://doi.org/10.30995/kur.v9i3.842.

Payne, David F. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: 1 Dan 2 Samuel. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

Prima, Leo. “Mengenal Kemponan, Sugesti Akibat Tak Mencicipi Makanan yang Ditawarkan.†kumparan, February 24, 2021. https://kumparan.com/hipontianak/mengenal-kemponan-sugesti-akibat-tak-mencicipi-makanan-yang-ditawarkan-1vElYIywKuo.

Purwanto, Agus, Imran Imran, and Iwan Ramadhan. “Analisis Rasionalisasi Nilai-Nilai Mitos Kemponan Pada Masyarakat Etnis Melayu.†Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya 8, no. 1 (February 2022): 117–26.

Takenaka, Masao. Nasi Dan Allah: Kebudayaan Asia Dan Iman Kristen. 2nd ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.

Winarjo, Hendra. “Makan Sebagai Sarana Pengasuhan, Persekutuan, Dan Hospitalitas: Sebuah Konstruksi Teologi Makan Dengan Lensa Trinitarian.†KURIOS 9, no. 1 (April 25, 2023): 81–94. https://doi.org/10.30995/kur.v9i1.556.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Ressa, Yosia Polando, and Ronald Arulangi. 2024. “Tidak Ada Kutuk Pada Makanan: Dialektika 1 Samuel 14:24-46 Dan Tradisi Kappunan Dalam Konteks Kultural Mamasa”. KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 10 (1):120-33. https://doi.org/10.30995/kur.v10i1.812.

Issue

Section

Articles