Pedagogi ale tuyu: Konstruksi tradisi manganan sebagai alternatif wadah pendidikan kristiani dalam keluarga

Authors

  • Sanda Mongan Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Keywords:

ale tuyu; ale tuyu pedagogy; Christian education; manganan tradition; Toraja culture; budaya Toraja; pedagogi ale tuyu; pendidikan kristiani; tradisi manganan

Abstract

The Manganan Ale Tuyu tradition in Lembang Ma’dong, North Toraja, is a cultural practice rich in Christian educational values but is often only seen from an economic perspective. This study explores the potential of this tradition as a means of character education and Christian values ​​in families. Using a qualitative approach with ethnographic methods, data were collected through participatory observation and in-depth interviews with community leaders, Ale Tuyu mat craftsmen, religious leaders, and family members. The study results show that the Manganan tradition teaches hard work, patience, cooperation, and creativity and strengthens family relationships through shared activities. Based on The Traditioning Model of Education: Continuity and Change by Mary Elizabeth Mullino Moore, this tradition can integrate the values ​​of the past, present, and future, creating wise and critical individuals. Thus, the Manganan Ale Tuyu tradition maintains local cultural values and becomes a practical and relevant educational tool in modern life.

 

Abstrak

Tradisi Manganan Ale Tuyu di Lembang Ma’dong, Toraja Utara, adalah praktik budaya yang kaya akan nilai-nilai pendidikan Kristiani, namun seringkali hanya dilihat dari sisi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tradisi ini sebagai sarana pendidikan karakter dan nilai-nilai Kristiani dalam keluarga. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, pengrajin tikar Ale Tuyu, pemuka agama, dan anggota keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Manganan mengajarkan kerja keras, kesabaran, gotong-royong, dan kreativitas, serta memperkuat hubungan keluarga melalui kegiatan bersama. Berdasarkan The Traditioning Model of Education: Continuity and Change oleh Mary Elizabeth Mullino Moore, tradisi ini mampu mengintegrasikan nilai-nilai masa lalu, masa kini, dan masa depan, menciptakan  personal yang bijaksana dan kritis. Dengan demikian, tradisi Manganan Ale Tuyu tidak hanya mempertahankan nilai budaya lokal tetapi juga menjadi alat pendidikan yang efektif dan relevan dalam konteks kehidupan modern.

References

Appa, Siska, Desi Ratna Sari, Krisnawati Todingallo, Hizkia Patadungan, Vonnisye, dan Berlian Zetikarya Haryati. “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Ale Toraja untuk Peningkatan Kreativitas Anak di Panti Asuhan Kristen Tangmentoe.” Wahana Dedikasi: Jurnal PKM Ilmu Pendidikan 6, no. 2 (2023): 344–50.

Batara, Mince, Stefani Marina Palimbong, Grace Sriati Mengga, dan Universitas Kristen Indonesia Toraja. “Pengembangan Soft Skill melalui Pelatihan dan Pembuatan Tikar Tuyu dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Keuangan Keluarga Jemaat Maulu.” Community Development Journal 4, no. 1 (2023): 3631–36.

Denis. “Pertahankan Tradisi, Generasi Muda di Batu Busa Torut Diajar Menganyam Tikar.” Pedomanmedia Cermin Indonesia, 2020. https://pedoman.media/read/1246/pertahankan-tradisi-generasi-muda-di-batu-busa-torut-diajar-menganyam-tikar.

Kamarusdiana, Kamarusdiana. “Studi Etnografi dalam Kerangka Masyarakat dan Budaya.” SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 6, no. 2 (2019): 113–28. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i2.10975.

Kincheloe, J. L., and S. R. Steinberg. “Indigenous Knowledges in Education: Complexities, Dangers, and Profound Benefits.” In Handbook of Critical and Indigenous Methodologies. SAGE Publications, 2008.

Koning, Robin. “Clifford Geertz’s Account of Culture as a Resource for Theology.” Pacifica: Australasian Theological Studies 23, no. 1 (2010): 33–57. https://doi.org/10.1177/1030570x1002300103.

Longkumer, Limatula. Ristian Education for Transformation: Foundations, Approaches and Effective Teaching. Kolkata: Espace, 2017.

Moore, Mary Elizabeth. Education for Continuity & Change: A New Model for Christian Religious Education. Nashville: Abingdon Press, 1983.

Oktopianus, Sumiaty. “Nilai-Nilai Ritual Mappoli’ Au dan Implementasinya bagi Masyarakat Toraja.” Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton 8, no. 2 (2022): 395–406.

Pakpahan, Gernaida Krisna R., and Frans Pantan. “Konstruksi Teologis Integritas Kristendi Era Masyarakat 5.0.” Jurnal Teologi Gracia Deo 5, no. 1 (2022): 174–82.

Pantan, Frans, Gernaida Krisna R. Pakpahan, and Wiryohadi Wiryohadi. “Values of Local Wisdom in Rambu Solo’ from the Perspective of Pentecostal Spirituality and Character Education.” HTS Teologiese Studies / Theological Studies 80, no. 1 (2024): 1–9. https://doi.org/. https://doi. org/10.4102/hts.v80i1.9720.

Sanderan, Rannu. “Heuristika Dalam Pendidikan Karakter Manusia Toraja Tradisional.” BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 3, no. 2 (2020): 306–27. https://doi.org/10.34307/b.v3i2.213.

Susanto, Edi. “Revitalisasi Nilai Luhur Tradisi Lokal Madura.” Karsa: Journal of Social and Islamic Culture 12, no. 2 (2012): 96–103. http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/karsa/article/view/135.

Wardah, Eva Syarifah. “Metode Penelitian Sejarah.” Jurnal Agama Dan Budaya Tsaqofah 12, no. 2 (2018): 165–75.

Westerhoff, John H. III. Will Our Children Have Faith? New York: Morehouse Publishing, 2012.

Downloads

Published

2024-08-31

How to Cite

Mongan, Sanda. 2024. “Pedagogi Ale Tuyu: Konstruksi Tradisi Manganan Sebagai Alternatif Wadah Pendidikan Kristiani Dalam Keluarga”. KURIOS 10 (2):479-90. https://sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/1126.

Issue

Section

Articles